Ambisius, Rencana Bangun Jalan Tol di Kawasan Pesisir Sidoarjo

Dhamroni Chudlori

Sidoarjo, Bhirawa
Empat infrastruktur jalan yang digagas Pemkab Sidoarjo harus didasarkan kebutuhan dan memperhitungkan anggaran. Pemkab Tak bisa membangun hanya berdasarkan keinginan, tanpa mengukur kemampuan anggaran.
Anggota Fraksi PKB Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, Kamis (19/10) kemarin, mengkritisi Kepala Bapekab, Ahmad Zaini yang akan mewujudkan empat jalan meliputi Frontage Road (FR), JLLT (Jalan Lingkar Luar Timur), JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat), pelebaran jalan lingkar timur. Proyek itu ditargetkan rampung 2021. Proyek ini terlalu berlebihan dan hanya menyalurkan keinginan daripada kebutuhan.
Empat proyek itu tak perlu muluk-muluk, ia menyebut Pemkab bisa menyelesailan FR sampai 2021 itu saja sudah bagus. FR ini merupakan kebutuhan masyarakat yang lama menanti jalan mulai dari Waru-Buduran ini bisa selesai. Ia mendukung penyelesaian FR kendati membutuhkan Rp300 miliar. ”Kalau FR ini menjadi target Pemkab ya silahkan saja sumber uangnya dibantu APBN atau provinsi,” tandasnya.
Tetapi kalau akan membangun JLLT dengan konsep jalan tol mulai dari Pondok Tjandra, Waru sampai Jabon dengan anggaran triliunan itu ‘proyek mimpi’.
JLLT ini proyek tidak masuk akal yang hanya akan memojokkan bupati saja. Sebab bila sampai 2021 nanti JLLT tak selesai, yang akan dicerca masyarakat nanti bupatinya. Bukan Bapekabnya. Jadi jangan sampai masyarakat ini disuguhi keinginan-keinginan yang mustahil diwujudkan.
Sehingga Dhamroni mengajak, Bapekab agar realistis saja mewujudkan program. Jalan tol mulai Pondok Tjandra sampai Jabon itu investor siapa yang mau masuk. Pemerintah pusat tentu tidak akan mau membangun sendiri karena ini menyangkut investasi yang sangat besar. Apakah sudah dikaji bahwa tol layak dibangun di jalur itu. Daripada ‘bermimpi’ membangun JLLT, JLLB dan pelebaran jalan lingkat rimur, sebaiknya fokus saja Pemkab menyelesaikan FR agar bisa selesai seperti yangditargetkan 2021.
Sementara itu, PUPR Sidoarjo tahun ini akan melebarkan satu ruas jalan di jalan lingkar timur yakni jalan 318 meter depan depo pemasaran ikan Dinas Perikanan. Jalan yang asalnya 7 meter itu akan dilebarkan menjadi 14 meter. PUPR secara simultan setiap tahun melakukan pelebaran di lingkar timur, tahun lalu pelebaran depan gedung serba guna Desa Bluru sudah dilebarkan. [hds]

Tags: