Amerika Shutdown, Sebuah Pertaruhan Trump

Oleh :
M. Syaprin Zahidi, M.A.
Dosen Pada Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Kebijakan Shutdown (penutupan sementara pemerintahan) yang dikeluarkan oleh Trump sejak 22 Desember 2018 merupakan rekor terlama yang pernah yang dilakukan oleh seorang Presiden Amerika Serikat. Jika dirunut kebelakang kebijakan shutdown ini muncul sebagai bentuk tekanan Trump kepada Kongres Amerika Serikat agar menyetujui keinginan Trump untuk mengucurkan dana pembuatan tembok perbatasan Amerika Serikat – Meksiko sebagaimana janji Trump dalam kampanye pemilihannya pada tahun 2016 lalu.
Apa yang dilakukan oleh Trump tersebut menurut penulis memang menjadi salah satu hal yang lumrah terjadi namun memang butuh pertimbangan yang matang karena dampaknya juga bisa sangat negatif bagi semua sektor yang ada di Amerika Serikat. Pegawai Negeri Sipilpun belum mendapatkan gajinya karena semua pelayanan tutup di Amerika Serikat.
Hal yang juga menarik dalam kebijakan Trump ini adalah faktor Trump yang terlihat kukuh mempertahankan kebijakannya untuk tetap menerapkan shutdown walaupun sebenarnya kebijakan ini tidak didukung oleh mayoritas rakyat Amerika Serikat. Dalam jajak pendapat opini publik yang dikeluarkan oleh salah satu lembaga riset Pew disebutkan bahwa hanya sedikit masyarakat yang melihat bahwa strategi shutdown yang dikeluarkan oleh Trump ini agar dibangun tembok perbatasan tidak akan efektif untuk mengurangi jumlah imigran Meksiko yang menyebarang ke Amerika Serikat tanpa dokumen. Bahkan dalam survei yang dilakukan oleh PBS NewHours/Marist menunjukkan bahwa 7 dari 10 warga Amerika Serikat berpendapat shutdown yang dilakukan Trump merupakan suatu strategi yang salah.
Berdasarkan survei tersebut jelas bahwa rakyat Amerika Serikat tidak mendukung kebijakan Trump sehingga Protes dari masyarakat Amerika terhadap kebijakan ini terjadi hampir diseluruh kota di Amerika Serikat. Namun, ternyata Trump tetap kukuh pada pendiriannya. Hal ini menunjukkan faktor Trump menjadi sangat dominan dari keluarnya kebijakan ini tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakatnya secara umum.
Topik Trump dengan kekukuhannya ini menjadi salah satu hal yang cukup menarik untuk dilihat dari Amerika Serikat saat ini. Karena menurut penulis pastinya Trump memiliki kepentingan yang terselubung selain hanya menekan kongres Amerika Serikat agar memenuhi keinginannya. Penulis mencoba melihat kekukuhan Trump ini secara outward looking dalam konteks Trump sebagai Presiden Amerika Serikat melalui kajian Ekonomi Politik Internasional dengan salah satu perspektifnya yaitu Merkantilisme yang selalu mendahulukan kepentingan nasional diatas segalanya.
Sejak terpilihnya Trump sebagaimana yang kita ketahui bersama satu hal yang selalu didengungkan olehnya adalah Make America Great Again. Jadi hampir semua kebijakan Trump jika coba kita kembalikan kepada jargonnya tersebut pasti selalu mencoba untuk membuat Amerika diuntungkan dengan segala kebijakan yang diambilnya walaupun mungkin itu sekali lagi dalam perspektif seorang Trump. Imigran Meksiko dalam konteks ini menurut Trump tentunya sangat tidak menguntungkan Amerika Serikat secara ekonomi sehingga harus diproteksi agar tidak masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Penulis menyebut segala kebijakan Trump ini merupakan proteksionisme yang mencoba untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat dari segala hal yang dapat mengganggunya. Kita tentunya masih ingat ketika akhirnya Trump memutuskan untuk keluar dari Paris Agreement walaupun di era Obama Amerika Serikat setuju sebagai party dalam Agreement tersebut. Namun secara tiba-tiba di era Trump Amerika Serikat memutuskan untuk keluar dari perjanjian internasional ini karena dianggap tidak menguntungkan Amerika Serikat sebagai negara industri.
Faktor Trump sekali lagi memang dominan dalam hampir semua kebijakan Amerika Serikat saat ini yang juga tidak dapat dilepaskan dari latar belakangnya yang bukan sebagai politisi tapi pebisnis sehingga terkesan Ia menjalankan Pemerintahan seperti menjalankan perusahaan. Adagium bagi seorang pebisnis jelas profit oriented. Sehingga setiap kebijakan Trump kadang kalau kita lihat juga tidak terlalu memperhatikan aspirasi mayoritas dari masyarakat Amerika sendiri yang penting baginya adalah Amerika diuntungkan dengan semua kebijakan yang diambilnya.
Shutdown ini menurut penulis memang menjadi pertaruhan penting bagi Trump apakah Ia berhasil menekan kongres atau tidak. Jika berhasil maka Trump sukses menjalankan kepentingannya walaupun bukan kepentingan mayoritas warga Amerika. Tapi disisi lain jika gagal pastinya Ia memiliki plan B untuk kembali menekan kongres. Trump pastinya juga tidak akan mau terlalu lama mengeluarkan shutdown karena ini tentu saja dapat menyebabkan chaos di Amerika Serikat dan yang paling parah bisa saja dia dituntut untuk turun sebagai Presiden.
Terakhir menurut penulis kita tunggu saja bagaimana kelanjutan dari proses shutdown ini karena memang Trump selalu terlihat sangat yakin dengan kebijakannya ini walaupun kritikan kerap ditujukan kepada hampir semua kebijakan Trump tapi buktinya sampai dengan saat ini Ia selalu konsisten dengan semua kebijakan yang diambilnya. Faktor Trump pada akhirnya menjadi kunci dari Shutdown iniā€¦

———— *** ————–

Tags: