Anak Harus Dilindungi dari Penularan Covid-19

Evi Rupitasari. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Anak harus mendapatkan perlindungan agar tidak tertular sakit Covid-19. Sosialisasi terus digencarkan agar protokol kesehatan juga diadaptasikan untuk anak.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo turun ke desa, karena dalam masa pandemi Covid-19 ini, masih ada orang tua yang membiarkan saja anak mereka saat keluar rumah tidak memakai masker dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Salah satunya di Desa Jogosatru Kec Sukodono dan Desa Tambak Kalisogo Kec Jabon. OPD ini sempat memberi pemahaman, kepada orang tua, kader kesehatan, perwakilan RT, RW, TP PKK desa, karang taruna, guru TK, SD dan SMP, kalau anak juga bisa tertular Covid-19.

“Saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir, anak-anak juga harus didampingi, dilindungi dari penularan Covid-19,” komentar Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas P3AKB Kab Sidoarjo, Evi Rupitasari, Rabu (2/12) kemarin.

Melindungi anak dari penularan Covid-19, kata Evi, diantaranya yakni harus memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan menjaga jarak.

Apa ada anak yang sampai tertular Covid-19 di wilayah Kab Sidoarjo ? Evi menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo untuk memperoleh data-data pastinya.

Tidak hanya orang tua saja yang imunitas tubuhnya bisa turun. Imunitas anak, kata Evi, juga bisa turun. Ia memberi ilustrasi, saat ini sudah sekian bulan anak-anak tidak bisa masuk sekolah dan harus belajar secara Daring dari rumah saja. Sehingga Mereka tidak bisa bertemu teman dan guru. Menurutnya kondisi itu membuat anak bisa menjadi stres dan akhirnya imunitas tubuh menjadi menurun.

“Resikonya, akan sangat rentan untuk tertular Covid-19,” kata Evi.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan pemahaman kepada orang tua dan pihak-pihak di desa, tentang alur-alur yang harus dilakukan untuk membawa dan merawat anak ke fasilitas kesehatan yang ada, apabila ada anak-anak yang sampai ada indikasi tertular Covid-19.

“Agar bisa paham, dan anak bisa dengan segera mendapatkan perawatan,” ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda, disampaikan oleh Estuiningtias Nugraheni, Pembina Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia ( Persakmi), bahwa jumlah anak-anak di Indonesia yang terkonfirmasi positip Covid-19 cukup banyak, bila dibuat rata-rata negara lain. Menurutnya itu karena sikap perilaku dari orang tua yang dianggap masih mengabaikan kesehatan anaknya. (kus)

Tags: