Anak Istimewa Berbakat Istimewa

Rifqi Arfiansyah

Rifqi Arfiansyah
Sosok Rifqi Arfiansyah memberi pelajaran hidup begitu berarti bagi setiap orang yang mengenalnya. Anak yang dilahirkan istimewa itu mampu melawan setiap keterbatasannya dengan bakat istimewa miliknya.
Ary, begitu dia akrab disapa teman-temannya, bukanlah siswa dari sekolah kejuruan. Dia duduk di bangku kelas XII SLBN Gedangan, Sidoarjo. Meski begitu, keahliannya dalam bidang tata rias bak perias profesional yang banyak pengalaman. “Belajar dari teman dan juga sekolah,” tuturnya menggunakan isyarat.
Kegemaran Ary yang kini menyandang tuna rungu itu bermula sejak dia duduk di kelas 6 SD. Pada tahun itu pula, siswa yang tinggal di Sawohan, Buduran, Sidoarjo itu merelakan kepergian sang ayah untuk selamanya. Hingga akhirnya saat duduk di kelas X SMA, Ary mulai dipercaya menjadi perias dengan bayaran.
“Mulai merias untuk pernikahan sama wisuda. Terakhir juga untuk lomba rias tingkat provinsi dan yang say arias juara satu,” kata Ary.
Apa saja keahliannya? Di bidang tata rias, Ary mengaku sanggup merias pengantin baik dengan konsep modern maupun menggunakan pakem tradisional. Selain itu, Ary juga mampu membuat face painting. “Biasanya dibayar Rp350 ribu sekali merias,” kata dia polos.
Siswa dengan profesi merias itu pun melekat dalam diri Ary. Bahkan hampir setiap libur sekolah, Ary mendapat job untuk merias. Dia pun berharap, kelak suatu saat akan dapat mencapai cita-citanya sebagai perias yang tersohor. “Kalau Sabtu – Minggu biasanya ada kerjaan merias. Hanya merias untuk yang dekat-dekat rumah saja,” kata dia.
Karena cukup laris, dia pun mengaku sudah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Bahkan tidak jarang dia memberi uang untuk nenek yang tinggal bersamanya. “Tabungannya juga banyak. Nanti dipakai untuk beli bahan-bahan rias kalau sudah habis,” tandasnya.
Ary mengaku, untuk merias dia harus melakukan sejumlah langkah. Seperti membersihkan wajah, menggunakan alas bedak dan menambahkan bedak padat. Selanjutnya riasan untuk alis dan pipi. “Kalau merias ya harus puasa. Ntar sesajennya dibawa pulang di kasih ke orang-orang,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: