Anak Jatim Rentan Terjangkit TB

Surabaya, Bhirawa
Penderita tuberculosis (TB) anak di Jatim sangat tinggi. Perilaku masyarakat usia dewasa masih menjadi penyebab utama penularan TB pada anak-anak.
Jumlah kasus TB anak tahun 2013 mencapai angka 2.342 orang. Dari total penderita TB di Jatim sebanyak 43.275 orang, setidaknya korban yang meninggal akibat TB dari segala usia sebanyak 1.308 orang. Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, dr Harsono.
Menurut Harsono tingginya TB anak di Jatim disebabkan oleh beberapa hal yaitu salah satunya masalah perilaku. Untuk bayi kebanyakan belum dilakukan vaksinasi dan imunisasi, hal ini yang menyebabkan anak-anak rentan penularan penyakit TB.
”Untuk pencegahan dini anak atau bayi yang baru lahir dapat diberikan imunisasi atau vaksin BCG dan DPT, hal ini dapat menghindarkan anak dari penyakit TB,” jelasnya.
Selain imunisasi dan vaksinasi kata Harsono perilaku hidup masyarakat belum menerapkan pola hidup sehat yaitu makan-makanan yang bergizi, memberikan ventilasi lebih pada rumah dan mengetahui etika dalam batuk. Untuk etika batuk ini penting karena jika batuk sebarangan akan mempercepat penularan penyakit TB ke orang lain.
”Yang benar batuk itu ditutupi atau berpaling dari hadapan orang tujuaanya agar kuman atau virus TB ini tidak langsung mengenai orang lain,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk penularan penyakit TBC sangat mudah, bisa lewat  batuk dan bersin. Untuk sekali batuk, penderita TBC akan mengeluarkan 3.000 kuman, sedangkan untuk sekali bersin penderita TBC akan mengeluarkan 3 juta kuman.
“Jadi dapat dibayangkan jika satu orang batuk dan bersin berkali-kali, berapa kuman yang harus keluar dari hidung dan mulut penderita TBC. Bisa jutaan kuman yang keluar,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai orang tua sangat sulit melepaskan anaknya ketika ada penderita TB yang berada di dalam dan luar rumah. Orang tua harus selektif dan hati-hati dalam mengawasi anaknya untuk mengidari kontak langusung dengan penderita TB.
Jika penderita TB berada di dalam rumah, maka anak sebisa mungkin harus dipisahkan dan jika di luar rumah maka anak dapat dijauhkan dari penderita TB. ”Untuk kasus di luar rumah sangat mudah akantetapi untuk kasus di dalam rumah sangat sulit dicegah penularannya,” ucapnya.
Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Jatim Setyo Budiono menyatakan, penularan penyakit TB pada anak sangat mudah ditularkan, hal ini dikarenaka karena kondisi imunitas anak sangat rawan daripada orang tua. Menurutnya, anak-anak sangat rentan penularan diakibatkan belum maksimalnya orang tua dalam melindungi anakanya dari penularan penyakit TB. TB dapat menular melalui udara sehingga sangat mudah penularannya.
Dijelaskannya, dalam perkembangbiakan penyakit TB disebabkan karena kondisi lingkungan yang tidak sehat seperti, tidak adanya cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah, ruangan atau rumah dalam kondisi lembab dan sanitasi atau ventilasi rumah yang buruk.
“Jika rumah selalu dalam tertutup rapat tanpa ada sinar matahari yang masuk maka bakteri  akan cepat berkembang, Memang berat menghilangkan penyakit TBC di masyarakat karena selain faktor perilaku,  faktor lingkungan turut mendukung penyebaran dan perkembangbiakkan bakteri TBC,” terangnya.,” ujarnya. [dna]

Rate this article!
Tags: