Anak Kepala BKD Jatim Gagal Seleksi CPNS

Suasana tes CPNS berbasis CAT di Hotel Empire, Surabaya mulai berjalan normal setelah sempat mengalami perubahan jadwal, Selasa (30/10).

Pemprov 517 Peserta, Surabaya 33 Peserta Tak Hadir Tes
Pemprov Jatim, Bhirawa
Hasil tes CPNS berbasis Computer Assisted Test (CAT) kenyataannya tak bisa diintervensi maupun direkayasa. Tak terkecuali bagi anak-anak pejabat yang ikut dalam proses seleksi tersebut. Bahkan anak Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim yang merupakan panitia seleksi daerah harus rela tidak lolos karena nilainya tidak memenuhi passing grade.
Hal itu diakui Kepala BKD Jatim Anom Surahno. Putra pertamanya, Ossel Bima Purwajati yang mendaftar pada formasi tenaga teknis Pemprov Jatim tidak dapat melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Anaknya gagal dalam CAT karena satu variable penilaian tidak memenuhi passing grade.
“Cuma kurang 4 poin pada Tes Kompetensi Pribadi (TKP). Passing gradenya 143 dia dapat 139. Tapi untuk TWK (Tes Wawasab Kebangsaan) nilainya baik, dia dapat 84 dengan passing grade 75. TIU (Tes Intelenjensi Umum) dapat 85 dari passing grade 80,” tutur Anom saat ditemui di lokasi tes CPNS di Hotel Empire Surabaya, Selasa (30/10).
Kendati dua variabel telah melebihi passing grade, anaknya tetap gugur. Sebab, kedua nilai dalam variabel tersebut tidak mengatrol nilai yang kurang pada variabel lain. “Ya tidak apa-apa. Sekarang dia juga masih mengejar program S2 di UGM. Jadi setelah tes, dia langsung balik ke Yogya lagi. Memang sejak awal dia kurang persiapan untuk tes, karena disambi mengerjakan tugas kuliah,” tandasnya.
Anom mengakui, dengan hasil tersebut menandakan bahwa hasil tes CPNS memang transparan dan tidak bisa dimainkan. Sebab, hasil tes CPNS itu juga akan diaudit jika ada yang tidak wajar. “Saya langsung bisa lihat hasil anak saya dari live score yang dipublikasikan. Anak saya juga tahu kalau nilainya tidak nutut,” ungkap Anom.
Lebih lanjut Anom menjelaskan, secara umum pelaksanaan tes CPNS hari ketiga di Hotel Empire sudah berjalan normal. Kendati jadwal sempat berubah, peserta tes sudah dapat menyesuaikan. Sebab, panitia juga pro aktif mengumumkan perubahan jadwal, baik melalui media sosial maupun website resmi BKD Jatim.
“Semua sudah online. Kita ada tim yang dikenal dengan ‘Mimin’ untuk berbagai informasi perubahan ini,” terang dia. Di lokasi tersebut, terdapat 21.221 pelamar yang akan mengikuti tes. Namun, setiap hari masih ada calon pelamar yang tidak hadir mengikuti tes. Anom mencatat, ada 517 peserta yang tidak datang tes. Secara rinci, 383 peserta yang absen di lokasi tes Hotel Empire, 134 peserta absen di lokasi tes Kanreg II BKN.
Sementara itu, pelaksanaan tes CPNS Pemkot Surabaya juga berjalan lancar. Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi hingga hari kedua, pelaksanaan tes yang menggunakan sistem CAT (computer assisted test) ini semuanya sesuai jadwal.
“Semua on time. Mulai dari jadwal pelaksanaan tes hingga selesai tes. Semua sesuai SOP (standar operasional prosedur). Selesai tes hasil ujian langsung kita temple. Dua hari ini sudah ada dua ribu peserta yang ikut tes. Karena sehari ada seribu orang yang tes,” kata Mia, dikonfirmasi, Selasa (30/10).
Dua hari pelaksanaan tes CPNS, lanjut Mia, ada sekitar 33 peserta yang tidak hadir tanpa keterangan. Itu artinya, peserta yang tidak datang tes langsung gagal untuk ikut seleksi berikutnya. “Hari pertama ada 20 peserta yang tidak datang, hari kedua ada 13 peserta yang tidak datang,” katanya.
Terkait peserta yang disable atau menyandang cacat tubuh, Mia memastikan akan mendapat perhatian dan layanan yang lebih baik. “Hari ini (kemarin, red) ada peserta yang disable. Kita berikan layanan yang baik. Seperti memberikan antrian lebih dulu,” ujarnya.
Terkait hasil tes CPNS, Mia memastikan jika Pemkot Surabaya tidak memiliki wewenang. Semua kewenangan ada di BKN (Badan Kepegawaian Negara). “Kita hanya menyiapkan sarana dan prasarananya saja. Terkait isi tes, itu kewenangan BKN,” tandasnya. [tam.iib]

Tags: