Guru saat membimbing siswa kelas V memahami soal matematika dengan metode RTN pada kegiatan PTK di SDN Percobaan 2 malang yang dibimbing langsung oleh para Dosen UM.
Jawara Olimpiade Matematika Nasional
Nganjuk, Bhirawa
Cita-citanya menjadi menteri, prestasinya juga tak kalah hebat dengan pelajar yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia. Dhimas Khamim Eka Putra anak petani asal Desa Banaran Kulon Kecamatan Bagor ini berkeras untuk menwujudkan cita-cita mulianya.
Murid kelas 12 SMAN 2 Nganjuk ini telah berulang kali menjuarai olimpiade science, terakhir Oktober lalu Dhimas menjuarai mathematic competion revolution (MCR) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh salah satu perguruan tinggi negeri. Dhimas yang belajar hanya dibimbing oleh guru sekolah mampu menyingkirkan peserta lain dari Jawa Barat, Madura dan Bali.
“Saya hanya dibimbing oleh Pak Muhamad Nur Rodjin, guru matematika saya. Ditambah modul-modul olimpiade science yang didownload dari internet,” ujar Dhimas yang tergolong sebagai remaja pemalu ini.
Sadar dengan keterbatasan ekonomi orang tuanya, Dhimas berkeras untuk mendapatkan beasiswa untuk masuk di fakultas pertambangan Universitas Gajah Mada (UGM). Dengan kemampuan yang dimilikinya, Dhimas optimis jalan menuju cita-citanya dapat diraih.
Kesehariannya, Dhimas yang merupakan anak pasangan Muhaimin dan Warsiyem petani bawang merah ini juga tidak ingin memberatkan beban orang tuanya. Sepulang sekolah, Dhimas juga mengaku membantu orang tuanya ke sawah membantu merawat tanaman bawang merah.
“Saya harus membantu orang tua saya di sawah setiap pulang sekolah. Setidaknya akan meringankan pekerjaan bapak dan ibu saya,” tutur Dhimas.
Sesuai jurusan yang akan ditempuhnya jika kuliah nanti, Dhimas mengaku bercita-cita menjadi menteri energi sumber daya mineral (ESDM). Karena Indonesia memiliki kekayaan tambang yang melimpah dan merupakan negara terkaya didunia akan berbagai macam tambang. Namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia.
“Saya ingin memuliakan orang tua dan bangsa,” ucap remaja yang mengidolakan BJ Habibie, mantan Menristek era orde baru dan juga presiden RI ke III itu. [ris]
