Anak Sekolah di Sidoarjo Harus Sehat dan Berprestasi

Dari pihak Dinkes Sidoarjo menganjurkan agar anak dan siswa di Sidoarjo melakukan Protap kesehatan dan melakukan PHBS supaya tidak tertular Covid-19. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kab Sidoarjo punya harapan besar, meski saat ini dalam masa pandemi Covid-19, namun kondisi anak yang ada di Kab Sidoarjo harus tetap sehat dan tetap berprestasi.

Menurut Kepala DP3AKB Kab Sidoarjo, Ainun Amalia SSos, perlu dukungan yang serius dan maksimal dari para orang tua di rumah dan guru di sekolah, supaya bisa menanamkan kesadaran pada anak dan siswa dalam menjalani kehidupan new normal di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Anak dan siswa harus ditanamkan akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, untuk mencegah penularan virus Covid-19,” komentar Ainun, Selasa (21/7) kemarin, usai melakukan webinar Rakor kota layak anak (KLA) dalam rangka memperingati hari anak nasional (HAN) 2020, di ruang COC Sidoarjo.

Karena masih dalam masa pandemi, Rakor KLA tersebut dilakukan secara zoom meeting dengan para pengajar dari sekitar 100 lembaga sekolah di Kab Sidoarjo, mulai tingkat PAUD sampai SMP.

Pihaknya menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya Rudi Pujiantoro MPD, Kabid pendidikan SMP Dikbud Sidoarjo, dr Abdilah Asegaf, Kabid Promosi Kesehatan Dinkes Kab Sidoarjo dan Ghozali Rosyid Affandi S.Psi, dosen Prodi Psikoligi dari Umsida.

Rudi Pujiantoro, mengatakan karena saat ini di Kab Sidoarjo masih mengalami pandemi Covid-19, sehingga siswa mulai PAUD sampai SMP sederajat masuk sekolah secara online atau dalam jaringan (Daring).

Menurut Rudi, kebijakan itu sebagai salah satu upaya agar para anak didik tidak sampai tertular Covid-19 ketika berada di lingkungan sekolah.

“Supaya anak didik sehat, gurunya juga sehat,” komentarnya.

Sampai kapan anak didik terus melakukan Daring? Kata Rudi, sampai kondisi pandemi Covid-19 di Kab Sidoarjo, statusnya sudah dinyatakan hijau. Saat ini masih merah atau bahaya.

Namun Rudi memperkirakan pada awal tahun 2021 yang akan datang, proses belajar di sekolah akan mulai diterapkan. Meskipun demikian, siswa yang masuk sekolah dilakukan penjadwalan secara bergilir.

“Siswa yang masuk tidak langsung bisa 100 persen, tapi akan dibuat giliran 50 persen lebih dulu,” jelas Rudi, yang juga sebagai Plt Sekretaris Dikbud Sidoarjo itu.

Sementara dikatakan oleh dr Abdilah Asegaf, Kabid Promkes Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, anak-anak harus mendapat perhatian serius dalam pandemi Covid-19 saat ini. Karena anak termasuk tiga pihak yang rawan terpapar Covid-19, karena daya tahan tubuh yang masih belum maksimal. Selain anak, lanjut dr Abdilah, adalah kalangan lanjut usia dan para ibu hamil.

Dirinya sempat memberikan data, sampai Selasa 19 Juli, kemarin, ada sebanyak 4 Balita dan 71 remaja terpapar Covid-19. Masih belum diketahui dengan pasti penyebab tertularnya. Apa dari keluarga atau penyebab lainnya.

“Di sekolah juga bisa menjadi tempat terpapar Covid-19, maka itu anak-anak harus ditanamkan kesadaran untuk selalu melakukan protap kesehatan, dengan memakai masker, sering cuci tangan dengan sabun serta selalu menjaga jarak. Juga supaya ber perilaku hidup bersih dan sehat, itu kuncinya,” kata mantan Kepala Puskesmas Kec Wonoayu tersebut. (kus)

Tags: