Anak Yatim Piatu Aisyiyah Sidoarjo Belajar Mandiri di Rumah Pintar

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah mendapatkan pendidikan serta pendampingan dalam proses belajarnya. Anak-anak panti asuhan yatim piatu Aisyiyah Desa Celep Sidoarjo dalam kondisi sekarang ini masih tetap semangat. Mereka melakukan belajar secara mandiri dengan modul bahasa arab dan inggris yang telah diberikan oleh Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Tim Abdimas Umsida yang beranggotakan Khizanatul Hikmah, Ruli Astuti dan Muhlasin Amrullah serta beberapa mahasiswanya. Melalui Program Kemitraan Masyarakat Berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (PKM-BAIK) telah melakukan pendampingan dan pelatihan berbahasa Arab dan Inggris kepada anak yatim piatu Aisyiyah, Celep, Sidoarjo yang di mulai pada tanggal 15 Februari 2020 dan berakhir tanggal 15 Maret 2020 lalu. “Namun dari hasil pantauan, hingga saat ini mereka masih melakukan belajar mandiri dengan metode yang telah kami berikan,” ungkap Khizanatul Hikmah selaku Ketua Tim Abdimas Umsida melalui Daring (6/5) kemarin.
Menurunya, Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Aisyiyah Celep Sidoarjo ini merupakan salah satu mitra yang menjadi sasaran dari pengabdian kepada masyarakat. Kehadiran kami dalam kegiatan awal berupa sosialisasi program, dan disambut ramah dan penuh kegembiraan oleh mereka. “Hal ini dibuktikan dengan antusiasme dan semangat anak-anak yang rata-rata masih duduk dibangku sekolah SD, SMP dan SMA dalam mengikuti kegiatan dalam bentuk rumah pintar bilingual (bahasa Arab dan Inggris), yang dilakukan secara intensif 2 kali setiap akhir pecan,” katanya.
Lanjutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kosakata dan skill berbahasa Arab maupun Inggris, serta mengubah mindset negatif dalam benak mereka bahwa mempelajari bahasa asing itu mudah dan menyenangkan. Jadi, kami telah menerapkan konsep belajar bersama, menyenangkan, berlatih dan bermain serta dengan pendekatan Experiental Learning, yaitu proses belajar bersama secara edukatif yang berorientasi pada pebelajar melalui pengalaman langsung, keadaan dan situasi nyata. “Sehingga dalam pelatihan atau bimbingan ini materi yang diberikan meliputi kosakata dan materi dasar-dasar berkomunikasi bahasa Inggris dan Arab secara ringan, sederhana dan berkaitan dengan kehidupan sehari hari,” terang pakar Bahasa Arab ini.
Dengan menerapkan konsep belajar bersama yang diselenggarakan secara terprogram, mereka akan memiliki kepercayaan diri dalam kemampuan dan kecakapan berbahasa asing, untuk saling berbagi pengalaman, saling mengisi dan melengkapi dalam keragaman. “Berbagai macam kata-kata mutiara dan motivasi dalam bahasa Arab dan Inggris juga diterapkan, agar mereka selalu bersemangat dalam berkomunikasi bahasa asing dan tergerak untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan pesan yang terkandung di dalamnya,” ujar Khizanatul Hikmah.
Di sisi lain, pelatihan ini didesain dengan metode drill disetiap pertemuan, karena pada hakikatnya bahasa adalah praktek, dengan terus berlatih dan mempraktekkan sedikit demi sedikit dan continue akan lebih memiliki pengaruh yang luar biasa pada ingatan seseorang. “Selain itu, pelatihan ini juga menerapkan metode bermain dalam bentuk ice breaking dan permainan-permainan bahasa dengan menghidupkan suasana gembira dalam belajar bahasa dan melatih skill berbahasa asing,” pungkasnya. (ach)

Teks: Salah satu siswi panti asuhan Yatim Piatu Aisyiyah Celep sedang berlatih bahasa arab.achmad suprayogi/bhirawa

Tags: