Andik Sudjarwo: Kerugian Kebakaran di Bojonegoro Capai Rp3.679 M

Salah satu kejadian kebakarn di Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Kebakaran menjadi momok bagi masyarakat Bojonegoro. Tercatat dalam bulan Januari sampai Agustus tahun ini terjadi 79 kasus kebakaran dengan total kerugian Rp 3.679 miliar lebih, Penyebab kebakaran didominasi oleh korsleting listrik, pembakaran hutan dan lahan.
Menurut Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo menyebutkan data tercatat dari bulan Januari hingga 28 Agustus 2018, total kerugian mencapai Rp 3.679 miliar lebih.
“Total kerugian materi akibat kebakaran mencapai Rp 3.679 miliar lebih,” kata Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo, kemarin (30/8).
Rinciannya, kerugian akibat kebakaran rumah sebesar Rp 3.669 miliar lebih. Terjadi di 23 kecamatan dan 50 desa di Kabupaten Bojonegoro. Total ada 52 kejadian.
” Sementara, kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan mencapai Rp 10 juta. Terjadi di 10 kecamatan dan 25 desa. Total ada 27 kejadian,” jelasnya.
Menurutnya, dari keseluruhan peristiwa rinciannya Si Jago Merah melahap sebanayak 24 rumah, 4 toko dan 9 gudang/oven tembakau.
Selanjutnnya adalah kebakaran warung sebanyak 5 kali, kandang 2 kali, barang motor /mobil 2 kali, kebakaran lahan dan hutan (Kahutlan) sebanyak 35 kali serta kabel PLN 2 kali.
” Rata – rata penyebab kebakaran tersebut karena konsleting listrik, pembakaran hutan dan lahan, juga akibat kebocoran selang atau tabung gas LPG,” ujarnya.
Jumlah kejadian tersebut tergolong tertinggi dimusim kemarau di bulan Agustus ini. Selain upaya kesiapsiagaan pemadam kebakaran, Dinas pemadam kebakarn terus mengupayakan langkah-langkah pencegahan. Diantaranya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dengan menggandeng dinas terkait.
” Kita sosialisasikan bersama PLN agar ada pemaham kepada warga,” paparnya.
Ia mencontohkan, kerugian akibat kebakaran paling banyak terjadi di Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro pada 12 Agustus 2018.
“Kerugian materinya mencapai Rp 650 juta. Api membakar dua rumah satu warung satu gedung sekolahan,” pungkasnya.
Sedangkan, kerugian materil paling sedikit akibat kebakaran sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Terjadi di Kecamatan Baureno dan Kecamatan Temayang. [bas]

Tags: