Andri Adi Utomo: Produksi Sharp Indonesia Turun 20 Persen

Model saat memperagakan perintah suara menggunakan remote untuk menjalankan Sharp Android TV dengan Google Assistant.

Surabaya, Bhirawa
Ekonomi Indonesia berada dalam tekanan, itulah yang terlihat akibat wabah virus Corona yang mendesak pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan Bencana Nasional dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dampaknya, roda perekonomian di Indonesia tersendat, sehingga tidak sedikit perusahaan yang mengalami penurunan performa. Penurunan produktivitas juga dirasakan oleh ekonomi secara global oleh pandemi ini, sehingga fenomena ini berdampak langsung terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan global, termasuk Sharp Electronics Indonesia (SEID).
Sr. General Manager National Sales Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo mengungkapkan sejatinya Sharp mengantungi Surat Keterangan/izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri, namun demi mendukung kebijakan PSBB pemerintah, perusahaan harus melakukan pembatasan jumlah karyawan bekerja yang akhirnya berdampak pada penurunan kapasitas produksi sebesar 20 persen.
Namun di tengah segala keterbatasan tersebut, nyatanya Sharp Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di kuartal pertama dari kategori produk rumah tangga. “Performa positif kami terlihat dari beberapa produk seperti lemari pendingin, AC mencapai 118,1 persen, Air Purifier mencapai 155 persen dan Mesin Cuci 98,2 persen,” terangnya, Selasa (28/4).
Andry menambahkan pihaknya yakin capaian ini dapat diraih karena produk-produk Sharp sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia, terlebih pada masa Work from Home ini. “Selain itu, dengan bekerja sama dengan partner-partner bisnis strategis, mempermudah pelanggan setia Sharp untuk melakukan pembelian, bahkan dari rumah,” ujarnya.
Sharp sendiri memiliki jaringan yang luas secara nasional, dengan memiliki puluhan cabang dan ratusan service center se-Indonesia. Perusahaan elektronik asal Jepang ini juga bekerja sama dengan berbagai market channel, baik tradisional hingga e-commerce.
“Kami telah menyiapkan strategi penjualan baru yang kami sesuaikan dengan kondisi saat ini, kami telah bersama dengan keluarga Indonesia lebih dari 50 tahun, jadi kami akan selalu ada ditengah konsumen dalam situasi sesulit apapun, melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen setia di Indonesia itu yang menjadi motivasi kami dalam bekerja,” jelas Andry.
Sharp Indonesia optimis dapat mencapai pertumbuhan penjualan di Q2 sebesar 116 persen. hal ini didasari oleh peluang dari produk-produk rumah tangga yang masih berada di tren positif. “Hal tersebut ditunjang oleh kemampuan Sharp dalam melakukan inovasi produk guna menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia. Memiliki lokasi pabrik di kawasan industri Karawang memberikan nilai lebih dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang mengandung fitur lokal yang sesuai dengan selera pasar Indonesia secara cepat,” pungkas Andry.[riq]

Tags: