Anggaran BPBD Tuban Naik 50 Persen

Kepala BPBD Kabupaten Tuban, joko ludiyonoTuban, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Tuban menambah anggaran untuk penanggulangan bencana kekeringan yang setiap tahun terjadi di Bumi Wali Tuban. Tercatat penambahan anggran melalui APBD tahun 2014 menjadi Rp 50 juta, Hal ini cukup beralasan sebab kian meluasnya wilayah kekeringan yang terjadi tahun 2014.
“Tahun lalu Rp25 juta, untuk tahun ini sebesar Rp 50 juta,” Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiyono saat dikonfirmasi Bhirawa (24/9).
Apakah dana tersebut cukup, Mantan Camat Widang yang sebelum menjabat kepala BPBD Kabupaten Tuban yang merupakan SKPD baru menambahkan, untuk mengatasi bencana kekeringan dengan suntikan dana sebesar itu dinilai sudah cukup.
“Air bersih yang diberikan kepada warga gratis, karena telah menjalin kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tuban, dan untuk sementara ini cukup,” Tambah Joko Ludiyono.
Khusus penambahan dana dari APBD  yang naik 50 persen dari tahun sebelumnya dipergunakan untuk transportasi pengiriman, uang makan dan pembelian BBM personel setiap harinya,” Ungkap Joko.
Lebih lanjut diterangkan, kenapa ia merasa cukup dana dari APBD senilai Rp50 Juta tersebut ? Karena pengadaan tandon ataupun tempat tandon air dan jerigen yang dipasang di lokasi kekeringan merupakan hasil pengajuan ke provinsi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta.
“Saat ini, dropping air bersih sudah dilakukan menggunakan 5 Truck tangki dan 10 personil di 6 kecamatan yang mengalami bencana kekeringan yang mengajukan pada kami terlebih dahuli. Saat ini adalah Kecamatan Grabagan, Semanding, Senori, Parengan, Kerek, dan terakhir adalah Kecamatan Montong,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Tuban yang merupakan sebagian wilayahnya berada diperbukitan kapur ini, setiap tahun-nya hampir bisa dipastikan akan mengalami kekekeringan dan kekeurangan air besih, data terakhir dari BPBD total desa yang mengajukan air bersih ada 21 Desa dari 6 Kecamatan.
Berdasarkan prediksi Badan Meterologi Kimatologi dan Geofisik (BMKG), yang diterima BPBD Kabupaten Tuban, musim kering dan dampak badai Elnino yang terjadi tahun ini akan lebih panjang dan perkiraan hujan baru akan datang pada November mendatang.
“Kami minta masyarakat berhemat air dan waspada akan bahaya kebakaran karena sangat rentan. Karena hasil prediksi BMKG, musim kemarau ini akan sampai pada bulan November,” Terang Kepala BPBD Kabupaten Tuban. (hud)

Caption foto : Drs. Joko Ludiyono, M.Si (Kepala BPBD Kabupaten Tuban).

Rate this article!
Tags: