Anggaran Dipangkas, Lelang Proyek Kementerian PUPR Dilakukan Lebih Awal

30-anggaran-dipotongJakarta, Bhirawa
Jelang akhir tahun, pemangkasan anggaran dilakukan untuk berbagai kementerian atau lembaga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga terkena dampak pemangkasan sebesar Rp 6,9 triliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan yang diharapkan oleh Kementerian PUPR senilai Rp 2,1 triliun.
Untuk mengantisipasi pemangkasan anggaran pada 2017 mendatang, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjojono memberi sinyal kemungkinan lelang dini akan kembali dilakukan seperti pada  2016 lalu. Hanya saja, proyek yang akan dilelang masih kembali dibahas oleh Kementerian PUPR.
“Makanya lelang dini ini, teman-teman masih akan diexercise lagi. Dengan uang yang sekarang ada, kan kita sudah punya pagu ya, pagu tadi akan kita lihat lagi mana yang harus menampung yang limpahan tahun ini. Mana yang bisa dilelang secara dini di 2017 ini. Ini teman-teman tengah kerja keras,” ujarnya saat ditemui usia rapat koordinasi tertutup di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Senin (29/8).
Setiap Ditjen saat ini telah memiliki program yang akan dibangun pada 2017. Namun, perlu sinergi lebih lanjut untuk menentukan program apa saja yang akan dilelang secara awal pada tahun ini. “Sudah. Artinya pagu per program sudah ditentukan. Masing-masing Ditjen juga sudah punya untuk apa saja uang yang tahun depan itu. Tapi kan berbasis pada anggaran kemarin yang belum kena potong 2016,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, pada 2017 juga terdapat kemungkinan beberapa proyek single year atau yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun akan tertunda. Penyebabnya adalah karena terdapat beberapa proyek tahun ini yang harus ditunda pembangunannya pada 2017 akibat pemangkasan anggaran yang dilakukan tahun ini. “Mungkin, artinya yang sekarang ini tertunda kan harus dialokasikan lagi. Misalnya 2017 bisa saja proyek single year nya akan turun karena untuk menampung proyek yang multi years sekarang. Itu misalnya saja,” tutupnya.
Taufik juga menyebut Kementerian PUPR juga akan melakukan sejumlah penghematan. Di antaranya adalah proyek sisa tender hingga proyek yang tidak kunjung selesai dibangun atau tanpa progres.
“Karena sekarang sudah ditentukan Rp 6,9 triliun artinya kita harus mengambil yang lain selain sisa tender tadi. Misalnya yang belum tender. Paket-paket single years yang kira-kira progresnya jelek,” jelasnya.
Namun, belum dapat dipastikan proyek apa saja yang akan ditunda. Hingga saat ini, masih terdapat total proyek senilai Rp 1,6 triliun yang belum dikontrak. Proyek ini kemungkinan akan ditunda dan akan dibangun secara multi year.
“Kan tadi kita kasih highlight kira-kira mana saja yang bisa dipotong. Yang sisa tender sekitar masih ada empat proyek lagi. Multi years yang sudah kontrak, terpaksa mungkin kita panjangkan lagi. Itu jalan terakhir,” jelasnya.
Pemangkasan anggaran ini pun berdampak pada molornya waktu pembangunan berbagai proyek infrastruktur. Kementerian PUPR pun akan melakukan restrukturisasi program pada 2017 mendatang.
“Pasti akan ada pengaruh ke penyelesaiannya. Tapi sebenarnya pengaruh penyelesaian akhir bisa saja tidak terganggu. Artinya nanti di 2017 kita akan lakukan restructure lagi untuk bisa menampung yang sekarang tadi akibat pemotongan itu,” tutupnya. [ira,okz]

Tags: