Anggaran Distribusi Vaksin Rp 30 Miliar ‘Hilang’

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih

DPRD Jatim, Bhirawa
Vaksin Sinovac untuk periode pertama bagi masyarakat sudah sampai di Jatim, Senin (4/1) kemarin. Namun, pembagian Vaksin ini diperkirakan tersendat bahkan bisa amburadul. Hal ini setelah anggaran untuk mendistribusikan sebesar Rp 30 miliar hilang dari pos APBD Jatim.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih. Ia menyampaikan raibnya anggaran untuk distribusi Vaksin yang sudah di poskan sebesar Rp 30 miliar yang ternyata tak tercantum di APBD 2021.
“Kami minta vaksin ini bisa sampai kabupaten kota, dan segera sampai ke masyarakat yang akan di vaksin. Anggaran sudah kita lobikan di Banggar sebesar Rp 30 miliar. Namun ini tadi saya cek ternyata tidak ada. Kalau kita ambilkan dari BTT (bantuan tak terduga, red) ternyata anggarannya juga mengecil. Katanya sih lebih fokus ke rumah sakit lapangan,” ungkap politisi PKB ini, Senin (4/1).
Bagi komisi E, lanjut Hikmah, ini bisa mengganggu upaya pemerintah untuk membagikan vaksin secepatnya. Menurutnya, harus segera dicarikan solusi agar vaksin segera bisa sampai ke masyarakat.
“Intinya, komisi E meminta disegerakan vaksin ini sampai ke kabupaten kota, dan seterusnya segera di sampaikan ke penerima vaksin itu. Kalau pengiriman dan operasional dilapangan butuh biaya, ya kami minta pemprov harus menyediakan,” pungkasnya.
Sementara, Anggota Komisi E DPRD Jatim Sri Untari Bisowarno mengaku kaget dengan hilangnya anggaran untuk distribusi vaksin sebesar Rp 30 miliar ini. “Apa hilang? Saya cek dulu ya, karena bicara data. Saya tidak berani menyatakan itu ada apa hilang, dan akan saya kroscek ke Dinas Kesehatan juga,” katanya. [geh]

Tags: