Anggaran Hibah RAPBD 2015 Surabaya Dikurangi

158094_demonstrasi-memprotes-dana-bansos-dan-hibah-apbd-jawa-tengah_663_382DPRD Surabaya,Bhirawa
Ada penurunan anggaran hibah yang dikeluarkan Pemerintah Kota Surabaya dalam RAPBD 2015. Diperkirakan anggaran hibah turun dari tahun sebelumnya yakni dari Rp341 miliar menjadi Rp288 miliar.
Ketua DPRD Surabaya M. Machmud, Rabu, mengatakan kebijakan Wali kota mengurangi  dana hibah yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) karena dirinya tidak berkenan dianggap memanfaatkan kesempatan politis untuk persiapan Pilkada Surabaya 2015.
“Tahun 2015 kan tahun politik di Surabaya, sehingga bu Wali tidak mau dipolitisasi soal ini,” ujarnya.
Menurut dia, sebagian dari anggaran hibah tersebut untuk kebutuhan penyelenggaran Pilkada Surabaya yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Panitia Pengawas Pemilu dan Petugas Keamanan baik dari Polisi, TNI maupun petugas Satpol PP dan Bakesbanglinmas.
Soal nominal dana hibah untuk keperluan Pilkada Surabaya, Machmud mengaku belum mengetahui rinciannya. “Itu tergantung usulan anggaran dari penyelenggara pemilu,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, bisa saja kebutuhan anggaran dari Pemkot Surabaya untuk Pilkada Surabaya bertambah, sedangkan untuk kebutuhan lainnya dikurangi.
Selama ini, lanjut dia, anggaran hibah banyak dikeluarkan untuk kebutuhan pembangunan dan rehabiltasi sekolah. Hal ini dikarenakan Surabaya masih membutuhkan pemerataan sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan.
Selain pendidikan, anggaran hibah juga diperuntukkan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Surabaya.
Sementara mengenai kekuatan RAPBD 2015, diketahui meski secara hitungan terkesan ada kenaikan ,dari Rp5.811.710.240.896 menjadi  Rp6.555.556.363.546, namun sebenarnya APBD Kota Surabaya tahun 2015 justru mengalami devisit sebesar Rp 493.462.720.860, karena untuk anggaran belanja tahun depan diperkirakan mencapai Rp 7 triliun.
Sesuai data yang tercantum dalam Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2015, lonjakan APBD Kota Surabaya diperoleh melalui tiga sumber yakni pertama dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan lain lain pendapatan daerah yang sah.
Untuk PAD diperkirakan menyumbang sebesar Rp 3.333.772.138.766 atau naik dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 2.953.980.929.156. Dari dana perimbangan menyumbang sekitar Rp 1.770.301.510.346 atau naik dari nilai tahun lalu yang hanya Rp 1.663.097.075.344.
Sedangkan dari sumber lain lain pendapatan daerah yang sah memberikan kontribusi sekitar Rp 1.451.482.614.434 atau turun dari nilai tahun lalu yang mencapai Rp 1. 194.632.236.396.
Meski secara hitungan terkesan ada kenaikan , namun sebenarnya APBD Kota Surabaya tahun 2015 justru mengalami devisit sebesar Rp 493.462.720.860. karena untuk anggaran belanja tahun depan diperkirakan mencapai Rp 7 triliun. Namun  devisit tersebut masih lebih kecil dibandingkan target tahun 2014, yaitu Rp 824.476.267.362.
Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud mengaku tidak khawatir dengan adanya devisit sekitar setengah triliun dalam APBD tahun 2015. Menurutnya, kejadian semacam itu merupakan merupakan hal biasa yang terjadi setiap tahun.
Machmud menjelaskan, perencanaan penyusunan APBD untuk anggaran belanja dibuat setinggi mungkin. Sebab tidak semua anggaran yang dicantumkan dalam kegiatan, biasanya tidak terserap seutuhnya.
“Untuk anggaran belaja memang harus digenjot. Karena tidak semua anggaran yang telah dialokasikan akan terserap,” jelas Mochammad Machmud, Rabu (2/7). [gat]

Tags: