Anggaran OPD Terpangkas untuk Pilkada 2018

Bupati Syahri Mulyo

Tulungagung, Bhirawa
Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Tulungagung pada tahun 2018 bakal terkurangi dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi akibat sebagain dana APBD Tulungagung 2018 dialokasikan untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, Minggu (1/10), mengakui jika anggaran untuk OPD turun dalam RAPBD Tulungagung 2018. “Berkurang karena tersedot untuk dana Pilkada Serentak Tahun 2018 yang besarannya cukup besar, yakni sekitar Rp 40 miliar,” ujarnya.
Selain dana OPD, menurut Bupati Syahri Mulyo, dampak dari penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung 2018 itu akan mengurangi program-program lainnya. Sehingga pembangunan di Tulungagung tidak akan begitu tampak.
Namun demikian, lanjut dia, jika Pemkab Tulungagung sudah mendapat kepastian terkait besaran DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Pemerintah Pusat, kondisi saat ini bisa jadi berubah. “Nanti dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD 2018 tentu akan dialokasikan,” tuturnya.
Dijelaskan mantan anggota DPRD Jatim dua periode ini, dalam RAPBD 2018 yang telah diserahkan pada DPRD Tulungagung memang dari segi besaran dibanding tahun lalu menurun. Hal ini diakibatkan belum banyak dana yang masuk dalam pendapatan.
“Seperti di antaranya dana desa belum masuk, transfer DAK fisik dan non fisik juga belum masuk, tunjangan profesi guru belum masuk, serta bantuan keuangan provinsi belum masuk pula,” paparnya.
Bupati Syahri Mulyo yakin dengan nanti telah ditransfernya DAK, dana desa, tunjangan guru dan dana-dana lainnya termasuk bantuan keuangan provinsi, besaran APBD Kabupaten Tulungagung 2018 akan tetap sama atau stabil dikisaran seperti tahun lalu.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan dalam Rapat Paripurna DPRD Tulungagung tentang penyampaian RAPBD Tulungagung 2018, Bupati Syahri Mulyo mengatakan RAPBD Tulungagung Tahun Anggaran 2018 terjadi penurunan pendapatan, utamanya dari Dana Alokasi Umum (DAU). Masalahnya, alokasi dari APBN Perubahan juga berkurang. “Besaran DAU Rp 1,151 triliun,” katanya.
Sementara itu, komposisi dalam RAPBD Tulungagung Tahun Anggaran 2018, disebutkan, untuk pendapatan sebesar Rp 1,675 triliun. Kemudian belanja Rp 1,701 triliun. Ini menyebabkan defisit Rp 25,548 miliar.
Di pembiayaan, penerimaannya mencapai Rp 33,548 miliar. Sedang pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 8 miliar. Sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 25,548 miliar dan SILPA tahun berkenaan sebesar Rp 0 (nol). [wed]

Tags: