Anggaran Ratusan Juta, Prestasi Olahraga Trenggalek Memprihatinkan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Trenggalek,Bhirawa
Hasil mengecewakan ditorehkan atlet Trenggalek yang berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 2014 yang digelar di Gresik beberapa waktu lalu. Kontingen Trenggalek yang berkekuatan 74 atlet yang berlaga di 9 cabang olaharaga (cabor) hanya mendapat 1 perak dari senam dan 1 perunggu dari pencak silat.
Minimnya kontribusi ini disinyalir akibat minimnya anggaran pembinaan atlet secara berjenjang. Bahkan untuk 2014 ini saja KONI hanya mendapat kucuran dana Rp 500 juta yang dibagi untuk 21 cabor.
“Anggaran pembinaan atlet di Trenggalek sangat minim dibanding daerah lain,” kata Ketua KONI Trenggalek Tri Santoso.
Menurut dia, untuk melakukan pembinaan atlet hingga jadi tentu bukan pekerjaan mudah. Diperlukan dana besar untuk memberi asupan gizi dan pengadaan perlengkapan olahraga masing-masing cabor. “Kalau dana minim tentu tidak menjamin bisa jadi atlet berprestasi,” ujarnya.
Pada 2014 ini, KONI Trenggalek pada pos APBD hanya mendapat kucuran dana Rp 500 juta dari sekitar Rp 2 miliar yang diajukan. Dana tersebut pun harus dibagi rata dengan 21 cabor yang ada di Trenggalek. Tentunya dana yang dibagi rata itu dirasa kurang oleh para atlet untuk menunjang aktivitas mereka. Sehingga wajar saja saat POPDA lalu hanya mendapat 2 medali saja. “Kami rasa koordinasi dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan,” ujar pria berkumis ini.
Tri-sapaan akrabnya mengaku, untuk APBD 2015 mendatang pihaknya mengajukan dana tidak kurang Rp 3,7 miliar. Hal ini untuk menyongsong Porprov Jawa Timur yang sedianya digelar di Banyuwangi. Mengingat atlet Trenggalek berada dalam naungan KONI walaupun Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparipora) sebagai leading sector. “Tinggal lihat saja berapa yang dikucurkan,” tuturnya. [wek]

Tags: