Anggota DPR-RI Arseti Gerakkan Warga Sidoarjo Sadar Wisata

Arzeti didampingi petugas Kementerian Pariwisata dan Plt Kepala Disporapar Sidoarjo menyerahkan simbolis bantuan kebersihan.[achmat suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Meningkatnya destinasi wisata, secara otomatis akan berdampak pula terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu. Kondisi tersebut terungkap saat Kementerian Pariwisata RI, Komisi X DPR RI, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo menggelar kegiatan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Sabtu, (28/10).
Anggota Komisi X DPR RI, Arzeti Bilbina Setiawan yang menjadi narasumber menjelaskan perlunya mendongkrak destinasi pariwisata yang ada secara bersama-sama, agar bisa mengurangi angka kemiskinan. Politisi dari PKB ini mengatakan, salah satu cara mendongkraknya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Masyarakat masih sangat kurang kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan, apalagi lingkungan wisata. Hal ini akan bisa membuat para wisatawan lokal hingga internasional yang berkunjung menjadi kecewa,” jelasnya.
Wanita yang juga seorang model dan artis ini mengharapkan agar masing-masing pribadi sadar apa arti pesona wisata akan bisa berdampak positif. “Minimal dari segi ekonomi. Kita bisa tambahkan tempat wisata kuliner, tempat penginapan, dan lain sebagainya di sekitar destinasi.” ujarnya.
Lebih lanjut, Arzeti menambahkan, daya tarik pesona wisata di daerah dapat mengubah income (pemasukan, red) bagi warga sekitar. “Nah, otomatis bisa mengurangi angka kemiskinan juga,” katanya.
Pihaknya bersama Kemenpar RI sudah membantu memfasilitasi destinasi tempat wisata yang harus dipromosikan menjadi tempat yang representatif. “Kita sudah giat mempromosikan dari pusat, ternyata warga atau Pemdanya tidak sadar. Percuma dong,” kata wanita 44 tahun ini.
Sementara itu, Kabid Olahraga dan Rekreasi Kementerian Pariwisata RI, Sarman Pamungkas menjelaskan, saat ini yang harus diakomodasi Pemerintah Daerah (Pemda) adalah mengembangkan dari sektor akademisi, bisnis, government, komunitas dan media. “Sektor tersebut sangat membantu dalam mengembangkan dan menjadikan destinasi wisata menjadi lebih baik, ” katanya.
Sarman menyebut LUSI (Lumpur Sidoarjo), harus mengubah dampak bagi masyarakat sekitar khususnya warga Porong, minimal dari segi ekonomi. “Jika LUSI menjadi pemenang dalam pemilihan Anugerah Pariwisata Indonesia, harapan Kemenpar agar memberikan dampak ekonomi di sekelilingnya, yakni tumbuh ekonomi baru di sekitarnya dan dibawa ke tingkat internasional,” jelasnya.
Selain itu, harus diikuti dengan kesadaran masyarakat, artinya dengan sadar wisata kita harus menjaga dan sama-sama membantu mempromosikan lewat beberapa hal. “Salah satunya bisa melalui media sosial,” imbuhnya.
Menurutnya destinasi wisata LUSI merupakan pilihan atau usulan dari pemerintah daerah bukan dari pusat. “Pemerintah pusat hanya menjembatani. Kita mengarahkan dan membantu untuk mensinergikan kepada pihak yang terkait,” pungkas Sarman. [ach]

Tags: