Anggota DPR-RI Ning Ema Dorong Pemajuan Santri Tani Milenial

Anggota Komisi IV DPR-RI, Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema) saat berdialog dengan para santri Ponpes Fathul Ulum tentang pertanian, Minggu (22/12).

Jombang, Bhirawa
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Jawa Timur (Kabupaten Jombang, Kabupaten/ Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten/ Kota Madiun), Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Ulum, Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Minggu (22/12). Kunjungan ke Ponpes Fathul Ulum ini merupakan salah satu kegiatan Kunjungan Kerja dan Serap Aspirasi yang dilakukannya dalam rangka reses masa persidangan 1 tahun 2019-2020.
Di pesantren ini, Ning Ema yang merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melakukan dialog dengan para santri dan Pengurus Ponpes setempat tentang pembangunan pertanian. Ning Ema berkomitmen mendorong pemajuan Santri Tani Milenial seperti kelompok yang telah di miliki Ponpes Fathul Ulum ini.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kelompok Santri Tani Milenial ini, sehingga bisa dikembangkan bidang pertanian di seluruh Indonesia. Dan ini sebagai ‘pilot project’ Kabupaten Jombang,” ujar Ning Ema.
Ning Ema melanjutkan, dirinya juga akan berupaya mendorong ada komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) hingga program-program dari Pemerintah Pusat untuk Ponpes tersebut.
“Kita bisa melihat inilah contoh sebuah Pondok Pesantren yang memang lengkap, dibekali ilmu agama dan entrepreneur dalam bidang pertanian,” imbuh Ning Ema.
Selain melakukan dialog dengan sejumlah santri, dia juga menyempatkan diri meninjau lahan pertanian, perikanan, dan peternakan milik ponpes yang pengelolaannya juga melibatkan para santri. Saat ini, Ponpes ini memiliki lahan pertanian (hortikultura) dan lahan pertanian Padi yang lahannya terdapat di luar kompleks Ponpes. Selain itu terdapat pula peternakan Kambing, Sapi, Bebek petelur, Bebek pedaging, Ayam petelur, Ayam potong, serta perikanan seperti budidaya Ikan Lele, Patin, Gurame, dan Nila. Seluruh usaha pertanian, pertanian, dan perikanan di Ponpes ini yakni berkonsep sehat tanpa menggunakan zat-zat kimia.

Anggota Komisi IV DPR-RI, Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema) saat mengunjungi lahan pertanian, peternakan, dan perikanan milik Ponpes Fathul Ulum, Puton, Diwek, Jombang, Minggu (22/12). [arif yulianto/ bhirawa]

Ning Ema menambahkan, saat ini di Indonesia ketertarikan kepada dunia pertanian dari kaum milenial makin berkurang. Maka lanjut Ning Ema, Pondok Pesantren menjadi penting diberikan ilmu kewirausahaan terutama di bidang pertanian.
“Untuk itu Pemerintah Pusat memiliki program nasional di tahun 2020, dari Kementrian Pertama yaitu yang pertama, meningkatkan SDM, terutama untuk mendidik calon-calon petani milenial,” paparnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Fathul Ulum, KH Ahmad Habibul Amin menuturkan, dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan tentang enterpreneur di bidang pertanian yang diberikan kepada para santrinya ini, ia berharap, mereka nantinya bisa pulang ke tempat asalnya masing-masing menjadi manusia yang bermanfaat.
“Tidak menjadi keharusan ketika mereka pulang menjadi kiai, bukan. Tidak gagal pula mereka pulang tidak menjadi kiai. Tapi bagaimana santri-santri pulang menjadi manusia yang bermanfaat,” tuturnya.
Salah satu ilmu kewirausahaan yang diajarkan di Ponpes ini yakni tentang pertanian dan peternakan. Salah satu alasan diajarkannya pengetahuan ini karena mayoritas para santri di Ponpes ini merupakan anak para petani.
“Masyarakat juga banyak di bidang pertanian dan peternakan. Maka kalau bisa mengisi di bidang mereka di bidang ekonomi, tentu mereka akan mudah berkomunikasi dengan umat, menyampaikan agama, dan yang tidak kalah penting, mereka akan menjadi ‘owner’, tidak hanya menjadi ‘worker’,” pungkasnya.(rif)

Tags: