Anggota Komisi 8 DPR RI Sidak Terdampak Banjir di kabupaten Probolinggo

Anggota Komisi 8 DPR RI sidak jembatan ambrol di Kabupaten Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Jembatan penghubung Desa Sumendi Kecamatan Tongas dan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo ambrol. Akibatnya, warga setempat harus memutar melalui jalan alternatif sejauh lima kilometer. Warga dan anak sekolah harus mencari jalan alternatif dan harus memutar 5 kilometer akibat ambruknya jembatan tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi, Selasa 25/2/2020 menjelaskan, dalam satu bulan terakhir, banjir terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo, termasuk di Kecamatan Tongas. “Kami terus melakukan assessment warga terdampak banjir, termasuk ambrolnya jembatan ini. Kami akan segera melakukan pembangunan jembatan sementara sehingga bisa dipakai aktivitas warga,” jelas Anggit.
Selain menyebabkan jembatan ambrol, banjir juga merendam rumah warga akibat banyaknya tanggul yang jebol. Di tempat yang sama, anggota Komisi 8 DPR RI Anisah Syakur mengungkapkan, komisinya sidak ke lokasi setelah mendapat banyak laporan warga. “Kami ingin mengetahui secara langsung dampak dan penyebab banjir yang ada di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Anisah menambahkan, banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo disebabkan tanggul jebol dan jembatan ambruk serta banyak sungai yang tidak memiliki plensengan. “Masukan dan usulan warga akan kami tampung untuk kami sampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat. Sehingga dampak banjir di Kabupaten Probolinggo bisa segera terselesaikan dan tidak menjadi langganan banjir setiap tahunnya,” tuturnya.
Sepekan, sebagian wilayah Kabupaten Probolinggo diterjang baniir. Pemerintah ingin menunjukkan penanganan hingga upaya rehabilitasi terhadap warga terdampak banjir, telah dilakukan.
Langkah awal, di antara yang coba dilakukan Pemkab Probolinggo adalah melakukan pendataan ulang terhadap para korban hingga kemungkinan kerusakan akibat bencana ini.
Upaya itu juga menyusuli langkah tanggap Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia yang telah mengirimkan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Probolinggo. Bantuan dari Kemensos tersebut berbentuk peralatan dapur keluarga dan makanan siap saji, terhitung senilai Rp100.376.480,00.
“Kami komunikasikan dengan Kemensos yang merupakan mitra kami. Bantuan peralatan ini, akan sangat bermanfaat bagi warga terdampak banjir. Kami juga mengupayakan adanya pembanguan fisik agar banjir tidak terulang kembali,” kata Anisah Syakur, anggota Komisi VIII DPR RI, mewakili Kemensos serahkan bantuan.
Bantuan diserahkan secara simbolis di Kantor Desa Sumber Bendo, Kecamatan Sumberasih pada Senin, 24 Februari 2020. Lokasi ini dicatatkan merupakan satu desa cukup parah terdampak banjir yang menerjang Kabupaten Probolinggo selama sepekan terakhir.
Achmad Arif, Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo menegaskan bakal segera melakukan pendataan ulang kepada calon penerima. Database BPBD terkait korban banjir, yang telah dicatatkan bisa menjadi rujukan untuk melakukan pendataan kembali.
“Kita lakukan pendataan lanjutan. Agar bantuan itu tepat sasaran dan tepat guna. Karena tidak semua warga terdampak banjir kehilangan atau membutuhkan peralatan dapur. Apalagi bantuan semacam ini, rawan konflik antar warga,” tambah Arif.(Wap)

Tags: