Anggota Teppa Kabupaten Gresik Sepakat Boikot

Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan AnggaranGresik, Bhirawa
Mayoritas anggota Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (Teppa) triwulan III APBD 2015 sepakat  boikot Teppa. Sebab, Teppa hanya  dianggap sebagai dagelan.
Sebab,  SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dianggap tidak sukses menjalankan kegiatan dan anggaran berdasarakan hasil Teppa triwulan ke II, tidak di-Teppa.  Sementara, SKPD yang baik malah di Teppa.
“Kami sepakat baikot dan tidak mau ikuti Teppa sejak hari pertama, Selasa-Kamis,(24-26/11), karena Teppa triwulan III ini kami anggap lelucon, dagelan,” kata anggota tim Teppa APBD 2015, Tarso Sagito SH,MHum, Kamis (26/11).
Ditegaskan Tarso, Teppa APBD 2015 triwulan III dianggap gagal, karena SKPD berdasarkan hasil Teppa triwulan II yang dianggap bagus dan mendapatkan nilai B (baik), tetap di-Teppa.
SKPD itu  di antaranya, BKD(Badan Kepegawaian Daerah), Bagian Ortala (Organisasi Tata Laksana), PDTI, Bappelu (Badan Penyuluh), DKPP (Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan), Diskop, dan UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan).
Sementara lanjut Tarso, SKPD yang recordnya jelek atau nilainya K (kurang), bahkan  SK (sangat kurang) dalam penyerapan kegiatan dan anggaran pada Teppa triwulan II,  tidak diundang untuk dilakukan Teppa.
SKPD dimaksud di antaranya, Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), Bagian Pembangunan, Bagian Hukum dan 18 camat yang laporan serapan kegiatan dan keuangan  pada Teppa triwulan II, semuanya 82 persen.
“Apa-apaan ini. Seharusnya kan SKPD yang rapotnya jelek atau kurang baik atau sangat kurang  yang di-Teppa. Namun,justeru dibalik. SKPD yang raportnya baik di-Teppa. Tapi, yang jelek tidak di-Teppa,” tukas Tarso.
Untuk itu, mayoritas anggota Teppa, baik dari staf ahli bupati, asisten, DPPKAD dan Bapeda sepakat tidak ikuti Teppa triwulan III.  “Biar di-Teppa Gunawan (Kabag Pembangunan) sendiri,” jelas Tarso.
Menurut  Tarso, Bagian Pembangunan yang dipimpin Gunawan Setijadi yang juga sekretaris Teppa, seharusnya  di-Teppa pertama. Tapi, justru tidak masuk dalam daftar Teppa.  “Ini kan akal-akalan saja,” ungkapnya.
Terus, 18 kecamatan, seharusnya juga mendapatkan atensi khusus dalam Teppa triwulan III. Sebab, berdasarkan Teppa triwulan II serapannya semuanya 82 persen. ” Ini kan contekan. Masa 18 kecamatan serapannya sama. Seperti laporan anak TK saja, contekan,” katanya.
Tarso menambahkan, semua anggota Teppa kecewa dengan sekretaris Teppa, Gunawan Setijadi yang juga Kabag Pembangunan.
Sebab, sebelum lakukan Teppa tidak bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggotaTeppa untuk menentukan mana saja SKPD yang perlu dilakukan Teppa. “Teppa kok diputuskan sendiri. Ini birokrasi bukan organisasi ISIS, ” pungkasnya.
Sayang, Sekretaris tim Teppa APBD 2015, Gunawan Setijadi, belum bisa dikonfirmasi soal pembaikotan anggota tim Teppa APBD 2015 tersebut.  [eri]

Tags: