Anggota TNI Tuban Diprovoskan Akibat Aniaya Pelajar

ProvosTuban, Bhirawa
Kasus penganiayaan terhadap Andi Arman (17), remaja, warga Kelurahan Sukolilo Gang V, Kecamatan Tuban, terus berbuntut. Diindikasikan ada keterlibatan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut melakukan penyiksan pada Andi lantara dicuriagai dan dipaksa mengaku mencuri handphon (HP).
Dari pengakuan korban, selain ia disekap dan disiksa remaja ini juga mengaku sempat ditodong pistol oleh salah satu pelaku penganiayaan. Penodongan oleh salah satu pelaku penyekapan saat masih berada di dalam show room yang berada di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang. “Saya ditodong pistol pas di atas mata, dan posisi tangan saya diikat dengan lakban. Saya takut sekali, tapi karena saya tidak mencuri makanya saya juga tidak mengaku,” kata Andi, saat dikonfirmasi Bhirawa (30/09).
Lebih lanjut dicerikan, penodongan pistol yang dilakukan oleh salah satu pelaku penyekapan tersebut dilakukan sebelum korban dibawa ke hutan Jati Peteng, Kecamatan Jenu. Korban mengaku hanya mengenali dua nama pelaku yang melakukan penyekapan dan penganiayaan terhadap dirinya lantaran dituduh mencuri itu. “Yang nodongkan pistol saya tidak tahu namanya. Yang saya kenal hanya Pak Kohar sama Pak Herman,” Lanjut Andi bercerita.
Andi baru dilepaskan dari penganiayaan dan penyekapan tersebut pada Sabtu (20/09) siang. Sebelum melepaskan korban, bahkan Indra pemilik show room yang sebelumnya mengajak korban untuk bekerja juga memanggil orang tua korban untuk datang ke show room itu. “Hari Sabtu Mbak Indra datang ke rumah dan meminta saya datang ke show room. Katanya anak saya kangen ingin ketemu,” timpal Ramami (39), yang merupakan ibu kandung dari korban penganiayaan. [hud]

Tags: