Angka Kecelakaan Pelajar di Pasuruan Tinggi

Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Mellysa Amalia memberikan sosialisasi serta himbauan di pelajar SMK Yadika, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/3). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Angka kecelakaan di Kabupaten Pasuruan didominasi pelajar. Berdasarkan data Satlantas Polres Pasuruan, selama tahun 2016 tercatat kurang dari 200 pelajar yang terlibat kecelakaan, baik itu menjadi pelaku atau korban kecelakaan.
Untuk meminimalisir hal itu, pihak Satlantas semakin gencar melakukan kampanye tertib berlalu lintas. Salah satunya langsung mendatangi SMK Yadika, di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/3). Kegiatan tersebut hanya untuk meminimalisir, agar mereka sadar bahayanya membawa sepeda motor.
“Sebenarnya ini sosialisasi bukan pertama kalinya. Melainkan, kami sudah lakukan sebelumnya. Tapi kali ini, kami menghimbau agar pelajar tidak menggunakan motor saat bersekolah. Ini demi meminimalisir angka kecelakaan untuk pelajar yang cukup tinggi di Pasuruan,” ujar AKP Mellysa Amalia, Kasatlantas Polres Pasuruan.
Diakui Mellysa, banyaknya pelajar yang membawa motor saat sekolah bukan perkara mudah. Namun upaya mengurangi akan dilakukan secara berkala. Termasuk juga harus ada solusi yang efektif untuk mencegah pelajar membawa sepeda motor. “Kami akan terus melakukan kegiatan kampanye berlalu lintas. Minimalnya agar pelajar sadar bahaya akan membawa motor,” tegas AKP Mellysa Amalia.
Mellysa menambahkan karena kondisi mental dan emosi para pelajar masih stabil membuat mereka (pelajar, red) belum diperbolehkan memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Karena, anak yang berusia dibawa umur tidak boleh sembarangan membawa kendaraan bermotor, baik itu roda dua atau empat.
“Kami ingin mengubah pola pikir pelajar hingga masyarakat agar tertib berlalu lintas. Contohnya, memakaikan helm saat akan ke masjid. Dengan ke masjid menggunakan sarung dan baju taqwa bisa pakai helm, supaya trobosan atau sosialisasi ini bisa terwujud dalam tertib berlalu lintas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Yadika, Robianto mengungkapkan pihaknya mendukung program Satlantas Polres Pasuruan untuk mengurangi penggunaan sepeda motor di tingkat pelajar. Robianto mengaku memiliki murid sekitar 850 orang dan lebih dari 50 persen siswanya tersebut membawa sepeda motor.
“Kami sangat mendukung program Satlantas Polres Pasuruan, karena sekitar 400 lebih pelajar disini membawa motor. Sisanya membawa sepeda pancal atau diantarkan orang tuanya. Kami terus berupaya dalam hal membudayakan ke sekolah itu sehat, yakni dengan jalan kaki atau naik sepeda pancal,” tandas Robianto. [hil]

Tags: