Angka Kejahatan di Kab Malang Meningkat

07.00 WIB Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur Jatim. [cahyono]

07.00 WIB Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur Jatim. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Tindak kejahatan di Kabupaten Malang di tahun 2016 meningkat jika di bandingkan 2015. Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berjanji akan menekan tindak kejahatan di 2017.
Ia berharap seluruh anggota Polres Malang bersama masyarakat untuk bekerjasama memerangi tindak kejahatan di Kabupaten Malang. “Tanpa peran masyarakat sulit untuk menindak kejahatan di Kabupaten Malang. Sebab, jumlah personil di Polres Malang terbatas,” kata Yade, Senin (2/1), kepada wartawan.
Berdasarkan data, total kriminal di tahun 2016 mencapai 2.156 kasus, angka tersebut meningkat 363 kasus, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yakni hanya 1.793 kasus.  Dalam penyelesaian kriminal (crime clearance) tahun 2016 mencapai 1.184 kasus. Sehingga angka itu menurun 32 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1.216 kasus.
“Untuk tahun 2017 ini, masih tersisa 972 kasus kriminal yang belum di selesaikan. Sehingga kami berharap agar di tahun ini kasus kriminal yang belum terselesaikan, bisa kami selesaikan,” papar Yade.
Selain itu, kata Yade, tidak hanya angka gangguan Ketertiban Keamanan Masyarakat (Kamtibmas) saja yang meningkat di tahun 2016, tapi indeks kriminal juga mengalami peningkatan. Sebab, dari data 2015 terdapat 715 indeks kriminal, dan pada 2016 meningkat menjadi 898 indeks kriminal. Sedangkan kasus yang dapat diselesaikan, yakni sebanyak 416 di  tahun 2015 dan pada 2016 menurun menjadi 340 kasus.
“Dari angka indeks kriminal tersebut, angka pencurian sepeda motor paling mendominasi. Karena pada 2015 terdapat 214  pencurian dan 2016 naik menjadi 350 kasus warga kehilamgan sepeda motor. Sehingga pada tahun ini akan menjadi perhatian kami, agar bisa menekan angka kejahatan bermotor,” tuturnya.
Untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, dirinya akan mengumpulkan para anggota patroli di setiap Polsek. Ia juga akan mengubah pola patroli, agar angka pencurian bermotor (curanmor) dapat ditekan. Sehingga dengan pola patroli kita ubah, dengan harapan pada tahun 2017 ini angka curanmor bisa menjadi lebih rendah.
Disisi lain, mantan Sekretaris Pribadi (Sekpri) Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Waka Polri) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin ini, Polres Malang juga meraih prestasi terkait paling banyak mengungkap kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) se-Polda Jatim. Seperti tahun 2016 sudah ada 8 kasus Tipikor dapat kita ungkap, sehingga dengan prestasi tersebut, maka pada tahun 2017 ini akan terus kita tingkatkan.
“Karena pengungkapkan kasus korupsi tidak hanya atensi Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) saja, tapi hal ini juga sebagai perintah Presiden Republik Indonesia (RI 1) untuk menyeret pelaku Tipikor dipenjarakan atau di proses secara hukum,” papar Yade. [cyn]

Tags: