Angka Kemiskinan Kabupaten Sidoarjo Dibawah Jatim dan Nasional

Wilayah kumuh dan padat termasuk salah satu tempat kantong-kantong kemiskinan penduduk di Kab Sidoarjo. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Angka kemiskinan di Kab Sidoarjo tahun 2018 lalu yang sebesar 5.69%, tergolong mengalami penurunan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 6.23%.
Menurut Kasubid Kesra Bappeda Kab Sidoarjo, Ardi Anindhita SSTP, hasil yang dicapai pada tahun 2018 lalu itu, juga melebihi dari target yang ditetapkan Pemkab Sidoarjo dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021, yang sebesar 6.37%.
Ardi mengatakan, dengan capaian penurunan angka kemiskinan tahun 2018 lalu di Kab Sidoarjo tersebut, membuat angka kemiskinan di Kab Sidoarjo lebih rendah dari angka kemiskinan rata-rata di Prov Jatim sebesar 10.85% dan angka kemiskinan rata-rata Nasional sebesar 9.66%.
Untuk menekan angka kemiskinan di Kab Sidoarjo tahun 2018 lalu, kata Ardi, Pemkab Sidoarjo meningkatkan porsi belanja langsung terhadap belanja tidak langsung. Prosentasenya 50.97% : 49.21%.
Mantan ajudan Bupati Sidoarjo itu lebih lanjut mengatakan, ada 10 OPD di Kab Sidoarjo yang terlibat langsung dalam penanggulangan kemiskinan. Diantaranya seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pangan Pertanian, Dinas PMD, Dinas Perkim PR, Dinas Koperasi, dan Dinas Perindag serta Disnaker.
Ardi menyebutkan total belanja langsung terkait untuk kegiatan penanggulangan kemiskinan Kab Sidoarjo tahun 2018 lalu adalah sebesar Rp363.375.766.043.
Dengan capaian belanja langsung untuk penanggulangan kemiskinan tahun 2018 lalu itu, sehingga tercatat sebesar 17.08% dari total semua belanja langsung di Kab Sidoarjo yang sebesar Rp2.127 triliun
Meski demikian, tujuh wilayah kecamatan yang statusnya termasuk zona merah atau banyak terdapat kantong-kantong kemiskinan pada tahun 2018 lalu itu, pada tahun 2019 ini statusnya tidak berubah. Yakni seperti wilayah Kec Tarik, Kec Prambon, Kec Krembung, Kec Porong, Kec Jabon, Kec Balongbendo dan Kec Tulangan.
“Sehingga sejumlah program pembangunan diprioritaskan untuk mengentas kemiskinan di tujuh kecamatan itu,” jelas Ardi, Kamis (4/7) kemarin.
Diantaranya seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, rehab rumah tidak layak huni dan pelatihan wirausaha bagi rumah tangga miskin.
Ardi sempat menyebut penurunan angka kemiskinan di Kab Sidoarjo itu salah satu contoh misalnya tak lepas juga karena ada faktor penurunan angka pengangguran.
Pada tahun 2017 sebesar 4.97% sementara pada tahun 2018 sebesar 4.73%.
Di Kab Sidoarjo angka penurunan pengangguran bisa diturunkan, dimungkinkan karena masyarakat telah menjadi wirausaha baru yang mandiri, adanya pelatihan – pelatihan kerja berbasis kompetensi dan ada bursa-bursa lowongan kerja dan jenis upaya lain yang dilakukan oleh OPD yang termasuk tim penanggulangan kemiskinan daerah (TPKD). (kus)

Tags: