Angka Kemiskinan Kabupaten Sidoarjo Turun 0.54 Persen

Ardi Anindita. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Angka kemiskinan di Kab Sidoarjo dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 0.54%. Data dari Bappeda Kab Sidoarjo, bila tahun 2017 sebesar 6.23% atau setara 135.420 jiwa, sementara tahun 2018 lalu sebesar 5.69% atau setara 125.750 jiwa.
Meski demikian tujuh wilayah kecamatan yang statusnya zona merah atau banyak terdapat kantong-kantong kemiskinan pada tahun 2018 lalu itu, pada tahun 2019 ini statusnya tidak berubah.
Yakni wilayah Kec Tarik, Kec Prambon, Kec Krembung, Kec Porong, Kec Jabon, Kec Balongbendo dan Kec Tulangan.
Sehingga sejumlah program pembangunan diprioritaskan untuk mengentas kemiskinan di tujuh kecamatan itu. Seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, rehab rumah tidak layak huni dan pelatihan wirausaha bagi rumah tangga miskin.
”Tahun 2019 ini program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) di Sidoarjo ditempatkan di Kec Jabon, satu dari tujuh kecamatan di Sidoarjo yang masuk dalam zona merah itu,” kata Kasubid Kesra Bappeda Kab Sidoarjo, Ardi Anindita SSTP, Kamis (17/1) kemarin.
Ardi sempat bilang angka kemiskinan di Kab Sidoarjo 4.73% ini masih lebih rendah dari angka Prov Jatim sebesar 11% dan angka Nasional sebesar 10%. Angka 4.73% itu katanya termasuk kategori sangat rendah.
Lebih lanjut, Ardi menjelaskan, penurunan angka kemiskinan di Kab Sidoarjo itu tak lepas juga karena ada faktor penurunan angka pengangguran. Pada tahun 2017 sebesar 4.97% sementara pada tahun 2018 sebesar 4.73%.
Di Kab Sidoarjo angka penurunan pengangguran bisa karena masyarakat telah menjadi wirausaha baru yang mandiri, adanya pelatihan – pelatihan kerja berbasis kompetensi dan ada bursa-bursa lowongan kerja.
Disampaikan Ardi, di Kab Sidoarjo ada tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD). Sejumlah OPD yang masuk didalamnya adalah Disnaker, Diskop, Disperindag, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD), Dinkes, Dikbud, Dinsos dan Dinas Perkim. [kus]