Angka Kesembuhan COVID-19 Capai 69,23 Persen di Kabupaten Probolinggo

Orang terkonfirmasi positif COVID-19 sembuh.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Lagi Enam Orang Positif COVID-19
Probolinggo, Bhirawa
Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo merilis Selasa 2/6/2020 malam terdapat 6 orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo yang dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan dari rumah pengawasan. Mereka dinyatakan sembuh setelah hasil swabnya dua kali negatif. Prosentase angka kesembuhan COVID-19 capai 69,23 persen.
“Alhamdulillah, ke-6 orang ini kondisinya bagus dan sehat. Mereka dinyatakan sembuh karena hasil swabnya dua kali negatif. Selanjutnya mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari dengan terus menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya,” kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Keenam orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh ini terbagi dalam 3 (tiga) klaster yang berbeda. Yakni, Klaster Batang sebanyak 1 orang yakni laki-laki berusia 36 tahun dari Desa Widoro Kecamatan Krejengan dan Klaster Temboro sebanyak 1 orang yakni laki-laki berusia 18 tahun dari Desa Gading Kulon Kecamatan Banyuanyar.
Serta Klaster Tenaga Kesehatan sebanyak 4 orang yang semuanya merupakan tenaga kesehatan dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Yakni, laki-laki berusia 51 tahun dari Desa Bulu Kecamatan Kraksaan, laki-laki berusia 34 tahun dari Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan, laki-laki berusia 35 tahun dari Desa Sukodadi Kecamatan Paiton dan laki-laki berusia 24 tahun dari Desa Sumberkembar Kecamatan Pakuniran.
Menurut Anang, hasil swab ke-6 orang ini keluar hari ini melalui pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. “Untuk penyakit lain tidak ada karena memang mereka orang sehat dan OTG (Orang Tanpa Gejala),” jelasnya.
Anang menerangkan setelah dinyatakan sembuh tetap sesuai dengan prosedur mereka harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari. Selain itu, mereka tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dan protokol pekerjaan di tempat kerja secara baik dan benar supaya tidak terulang lagi semacam ini.
“Protokol pekerjaan ini perlu untuk diterapkan. Kalau di tempat kerja sudah jelas, dimana pakai APD (Alat Pelindung Diri) level berapa. Kalau di masyarakat, protokol kesehatannya diantaranya memakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menerapkan physical distancing,” tegasnya.
Untuk sumber penularannya terang Anang, untuk dari Klaster Tenaga Kesehatan penularannya terjadi diantara tenaga kesehatan yang ada. “Kalau yang Klaster Temboro dan Batang, merupakan bawaan dari asal kedatangannya dari Temboro dan Batang,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, jumlah orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo. Total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 63 orang atau setara dengan 69,23% dari total kasus positif COVID-19 sebanyak 91 orang.
Dengan demikian, orang positif COVID-19 yang masih dirawat dan menjalani isolasi di rumah sehat mencapai 26 orang atau setara dengan 28,57% dari total orang positif COVID-19. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 2 orang atau setara dengan 2,20%.
“Memang secara prosentase angka kesembuhan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo berada di atas nasional. Tapi kita tidak boleh lengah karena masih panjang beban kita dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Probolinggo,” kata dr. Anang Budi Yoelijanto.
Anang mengungkapkan memang Kabupaten Probolinggo secara perlahan sudah mengalami masa penurunan kasus positif COVID-19 dan bertambahnya orang yang dinyatakan sudah sembuh. “Hal ini dikarenakan kita kemarin sudah melaksanakan pemeriksaan secara massif baik itu para pemudik, pedagang pasar dan pemeriksaan-pemeriksaan untuk kasus-kasus yang kontak erat dengan yang lain. Mungkin secara mayoritas kita bisa deteksi,” jelasnya.
Hal lain jelas Anang, akhir-akhir ini tempat pemeriksaan swab sudah semakin mudah dibandingkan dengan awal-awal yang mengalami kesulitan. Dimana awal-awal dulu pemeriksaan swab tergantung di Surabaya, BBTKL dan UNAIR. Tapi sempat juga mengalami permasalahan karena di Provinsi Jawa Timur bermasalah. “Namun semakin terakhir menjelang lebaran dan sesudah lebaran pemerintah pusat menggelontorkan PCR ke kabupaten/kota sehingga kecepatan penyelesaian hasil swab semakin cepat,” terangnya.
Anang mengaku bersyukur karena saat ini Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah memiliki TCM (Tes Cepat Molekuler) yang mandiri di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. “Tentu itu sangat membantu sekali untuk memperpendek proses penegakan status kesehatan dari orang terkonfirmasi maupun kasus pasien yang reaktif,” tegasnya.
Tingginya angka kesembuhan ini jelas Anang tentunya tidak lepas dari upaya-upaya yang sudah tersistem dan terkoordinasi dari semua gugus tugas yang ada, baik itu gugus tugas kuratif, preventif, tracking dan penegakan hukum yang luar biasa. Ini bagian bagaimana agar bisa maksimal.
“Dari semua sistem yang ada bergerak secara efektif dalam koordinasi Ibu Bupati, akhirnya menjadi optimal semua bisa menjadi lebih baik, lebih cepat dan hasilnya semakin hari semakin baik dan semakin banyak yang sembuh. Kita harapkan ke depan terus berkurang,” tambahnya.(Wap)

Tags: