Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (penta) Dinsosnakertran Kabupaten Bojonegoro, Joko Santoso. (achmad basir/bhirawa)
Bojonegoro, Bhirawa
Berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan sampai saat ini diperkirakan pengangguran masih sekitar 5.000 orang.
Untuk itu penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bojonegoro masih di anggap minim.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (penta) Dinsosnakertran Kabupaten Bojonegoro, Joko Santoso, Kamis (8/9).
Menurutnya, jumlah tersebut dikarenakan banyaknya tenaga kerja di perusahaan minyak yang habis kontrak di Bojonegoro.
” Selain itu ditambah banyaknya lulusan sekolah dari SMA, MA dan SMK. Jumlah pengangguran tersebut merupakan akumulasi dari tahun 2015 dan 2016,” jelasnya.
Dikatakan, di wilayah Bojonegoro minimnya penyerapan tenaga kerja karena perusahaan di wilayah Bojonegoro masih sedikit. Untuk itu pihaknya akan selalu berkordinasi ke perusahaan wilayah Bojonegoro maupun dari luar daerah untuk membantu mengurangi pencari kerja di Bojonegoro.
” Saat ini setiap bulan ada perekrutan lapangan kerja dari perusahaan Indomaret dan Alfamaret, tak hanya itu. Dinsosnakertran juga sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang tiap bulan membuka lowongan kerja di kantor Disnakertransos,” terangnya.
Dirinya menambahkan, untuk pencari kerja di Bojonegoro terkadang juga suka memilih-milih lapangan pekerjaan. Sehingga pencari kerja tidak mudah terserap di perusahaan lokal maupun luar daerah. [bas]
