Angka Pengangguran di Surabaya Tergolong Tinggi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Pahlawan dari tahun ke tahun cukup tinggi. Saat ini jumlah pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 7,0 sekian. Hanya saja, pertumbuhan ekonomi yang bergerak bagus tidak disertai dengan pengurangan angka pengangguran.
Berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Surabaya mencapai jumlah sekitar 78 ribu. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan wilayah. Disparitas wilayah ini menyebabkan pembangunan hanya dinikmati oleh kelompok menengah ke atas.
“Kelompok menengah ke bawah tetap saja miskin. Sehingga saya dengan Ning Lucy jika terpilih harus menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Calon Walikota Surabaya, Rasiyo, Senin (16/11) kemarin.
Data pengangguran Paklik Rasiyo ini juga sempat disebutkan anggota Komisi D DPRD Surabaya, Junaedi yang menyebut data pengangguran di kota Surabaya masih sangat kabur. Menurut Juanedi, sampai saat ini data dari Pemkot tidak terang menyebutkan seberapa besar kondisi pengangguran.
“Hampir tidak ada data rigid dari Pemkot dalam hal ini Disnaker.  Tidak pernah ada pemetaan apakah pengangguran yang terdata itu mencakup semua penduduk kota atau sudah rigid yang ber KTP Surabaya. Saya takutnya pekerja di Surabaya justru sebagian besar kaum urban, sementara penduduk ber KTP Surabaya banyak yang menganggur,” ungkap Junaedi pekan lalu dalam sebuah kesempatan.
Junaedi juga menyebut Pemkot Surabaya belum menyentuh pengurangan angka kemiskinan dengan memperkecil angka pengangguran. Upaya-upaya pelatihan bagi masyarakat , lanjutnya, tidak pernah terbukti tepat sasaran.
“Sekali lagi tidak pernah ada data pelatihan-pelatihan yang dilakukan Pemkot mampu mengurangi angka pengangguran baik pada sektyor formal maupun non formal,” terang pria yang juga ketua Fraksi Demokrat ini.
Sementara untuk memberikan solusi pengurangan pengangguran, Rasiyo, menjelaskan salah satu cara yang akan dilakukan adalah memberikan bantuan keuangan kepada setiap RW yang berjumlah sekitar 1400. Masing-masing RW akan digelontor dana sebesar Rp 500 juta.
“Saya juga akan memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta untuk setiap koperasi wanita di setiap RW,” ucapnya.
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, dengan kegiatan pembangunan yang disentralkan di RW, masing-masing RW diberi kewenangan untuk melakukakan program sesuai dengan kebutuhan.
“Konsepnya adalah padat karya, setiap orang yang berkegiatan akan mendapatkan penghasilan,” kata Paklik Rasiyo.
Mantan Sekdaprov Jatim ini juga akan mendirikan Bank yang akan bergerak untuk memberdayakan usaha minimum kecil menengah (UMKM). Bank ini akan mengintervensi dari segi pendanaan. Sebab, bank swasta pada umumnya tidak mau mengintervensi UMKM.
Selain itu, Paklik Rasiyo juga akan membuat balai latihan kerja (BLK). Tujuannya adalah memberikan pendidikan keterampilan kepada setiap warga Surabaya. “Arus urbanisasi juga harus diperhatikan, setiap orang yang datang ke Surabaya harus memiliki keterampilan,” tandasnya. [geh .gat]

Tags: