Angka Pengangguran Terdampak Covid 19 di Sidoarjo Capai 357.000 Orang

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Fenny Apridawati dalam pembukaan Bursa Kerja Khusus. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Masa pandemi virus Covid 19 yang hingga kini belum reda, sangat berimbas kepada dunia kerja. Khususnya para tenaga kerja banyak yang dirumahkan hingga terkena PHK. Hingga saat ini angka pengangguran warga usia kerja yang terdampak Covid 19 mencapai sektiar 357,7 ribu orang.

Kondisi tersebut dijelaskan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam sambutannya saat membuka acara BKK (Bursa Kerja Khusus) SMK YPM 8 Sidoarjo, Rabu (17/3) kemarin.

Menurutnya, dari rincian data yang perusahaan yang melapor ke Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo selama pandimi ini terdapat 357,7 ribu orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid 19, terdiri dari pengangguran karena Covid 19 sebanyak 47.000 orang. Bukan angkatan kerja karena Covid 19 sebanyak 9,6 ribu orang. Tidak bekerja karena Covid 19 sebanyak 12,9 ribu orang. Terakhir, pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid sebanyak 288.000 orang.

“Disamping itu karyawan korban PHK atau di rumahkan sebanyak 13.438 orang. Pengangguran bertambah sebanyak 77.000 orang. Tingkat PTP naik 6,35 persen dari tahun sebelumnya menjadi 10,97 persen per Agustus 2020,” jelas Gus Muhdlor.

Melihat kondisi tersebut, Pemkab Sidoarjo bergerak cepat dan bertindak tegas untuk mengatasi perasalahannya. “Selain itu yang lebih utama adalah menjaga harmonisasi pekerja dan pengusaha, makanya berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya adalah dengan model bimbingan-bimbingan seperti ini,” tandasnya.

Di tahun 2020 angka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Sidoarjo mencapai 10,97 persen. Jauh di atas tahun 2019 lalu TPT-nya sebesar 4,72 persen. Ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu tingginya TPT di Sidoarjo tahun ini. Termasuk kondisi pandemi Covid-19, banyak perusahaan hengkang dan sejumlah penyebab lain.

“TPT di Sidoarjo tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Angkanya mencapai 10,97 persen. Tingginya TPT itu menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Sidoarjo masih banyak yang tidak terserap,” terang Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo Fenny Apridawati menambahkan.

Menurutnya, kondisi pandemi merupakan penyebab utama tingginya pengangguran di Sidoarjo. Selama pandemi, banyak sekali perusahaan yang melakukan pengurangan terhadap karyawannya. Dan sejauh ini para tenaga kerja yang kena PHK atau kehilangan pekerjaannya itu, belum mendapat pekerjaan baru.

“Bahkan sektor informal juga lesu akibat pembatasan usaha selama pandemi ini. Selain itu, banyak juga angkatan kerja baru di Sidoarjo yang saat ini juga belum tertampung. Selain kemampuan atau skil angkatan tenaga kerja baru yang belum mumpuni, lowongan kerja atau lapangan kerja baru juga terbilang sangat sedikit. Jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya. [ach]

Tags: