Angka Usia Kawin di Bawah 20 Tahun Tinggi di Kabupaten Situbondo

Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jatim Teguh Santoso bersama Bupati Dadang Wigiarto dan jajaran Forkopimda saat peresmian acara penghargaan DPPKB Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Angka Usia perkawinan di bawah 20 tahun warga Situbondo ternyata cukup tinggi. Tercatat 21,71 persen angka perkawinan di Situbondo dilakukan di usia di bawah 20 tahun.

Kondisi ini menjadi catatan penting untuk ditangani setelah Situondo meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jatim Teguh Santoso kemarinmenyebut yang perlu disikapi serius oleh Kabupaten Situbondo adalah banyaknya usia kawin di bawah 20 tahun yang berada pada 21,71 persen.

Seharusnya, lanjut Teguh, di Kabupaten Situbondo bisa lebih rendah dari angka itu. Kata Teguh, tingginya angka usia kawin muda yang rata rata berada di bawah usia 20 tahun, dipengaruhi oleh dua hal.

“Pertama karena rendahnya pendidikan dan kultur masyarakat. Kedua aspek itu sangat mempengaruhi angka kawin muda di Situbondo,” tegas Teguh.

Masih kata Teguh, upaya untuk menekan persoalan itu memerlukan proses dan waktu. Pasalnya, urai Teguh, usia kawin muda itu dipengaruhi dua hal yang hingga saat ini membelit persoalan tersebut.

Pada dasarnya, sambung Teguh, ia sangat mengapresiasi komitmen Pemkab Situbondo dalam menggerakkan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.

“Sehingga bisa mewujudkan keluarga yang berkualitas serta menciptakan pertumbuhan penduduk yang seimbang,” kupas Teguh.

Teguh menambahkan, yang harus mendapatkan perhatian dari Kabupaten Situbondo setelah sukses mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana, yaitu mewujudkan komitmen bupati dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh migrasi dan kelahiran.

“Kalau persoalan migrasi di Situbondo sangat kecil, karena masyarakat Situbondo yang keluar daerah juga kecil. Sementara angka kelahiran angkanya masih stabil,” beber Teguh.

Di sisi lain, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto berjanji dalam sisa jabatannya akan berupaya sekuat tenaga untuk menekan tingginya angka usia kawin dibawah usia 20 tahun agar tidak terus bertambah di Kota Santri Situbondo kedepan. Bupati Dadang sangat yakin semua elemen akan ikut mendukung upaya menekan angka tersebut sehingga sukses.

“Di bidang KB kami bisa berhasil. Dibidang lain kami harus optimis bisa berhasil,” pungkas Bupati Dadang. [awi]

Tags: