Angkat Budaya Seni Tari di Fiesta 2019 Unhasy

Peserta sekolah dasar dari tim kelompok saat menunjukkan kesenian tarinya dihadapan dewan juri di Fiesta 2019 Unhasy Tebuireng, Jombang, Kamis (25/04). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang menggelar Festival Seni Tari (Fiesta) 2019 yang melibatkan siswa SD/MI se Kabupaten Jombang, Kamis pagi (25/04). Festival ini diharapkan dapat mendorong potensi kreativitas anak.
Dengan mengusung tema ‘Harmonisasi Pendidikan dalam Budaya’ Fiesta 2019 ini sengaja digelar salah satunya juga untuk menyambut Hari Tari Sedunia yang jatuh pada 29 April nanti. Dosen Pendidikan Seni Tari, Ratih Asmarani mengatakan, pendaftaran festival ini dibuka mulai tanggal 1 hingga 15 April 2019 dan berlangsung pada 25 April 2019 diikuti oleh 99 peserta yang terdiri dari 20 tim kelompok dan 14 tim individual. Kemudian dalam aspek penilaian lomba memiliki 4 kategori dengan jumlah total nilai 400 dan ada kategori kreasi dari tari tradisional dan tari modern.
“Penilaiannya ada 4 kategori meliputi, Wiraga (ketepatan gerak), Wirama (ketepatan musik, Wirasa (ketepatan ekspresi) dan Tata Rias beserta kostum. Untuk setiap kategori kita nilai 100. Ada 15 sekolahan dari SD serta MI di Jombang dan satu sanggar tari juga ikut Fiesta 2019,” papar Ratih saat diwawancarai wartawan di Aula Kampus B Universitas Hasyim Asy’ari, Tebuireng, Jombang.
Sementara itu, Kepala Prodi PGSD Unhasy, Heru Wiyadi menambahkan, tujuan diselenggarakannya Fiesta 2019 di tingkat sekolah dasar ini, disamping meningkatkan kecintaan terhadap kesenian budaya tari, juga untuk menarik minat generasi milenial melestarikan budaya Indonesia.
“Melihat perkembangan global informasi teknologi serta budaya yang sedemikian pesat yang masuk kepada anak-anak kita, maka Prodi PGSD yang didalamnya ada mata kuliah Pendidikan Seni Tari mencoba untuk mengangkat rasa nasionalisme putra putri bangsa mulai dini melalui budaya seni tari,” tambahnya.
Heru Wiyadi berharap, demi tetap turut andil melestarikan kebudayaan Indonesia yang semakin terkikis di era digital, melalui festival seni tari ini Prodi PDGS Unhasy dapat membantu merangsang kreatifitas bakat anak-anak sekolah dalam mencintai kesenian budaya di Indonesia.
“Harapan terbesar kami kepada anak-anak bangsa sekarang, lebih mencintai budaya sendiri dari pada budaya-budaya asing. Maka melalui acara PGSD ini, kami mengajak anak-anak mencintai budaya bangsa kita sendiri,” pungkasnya. [rif]

Tags: