Angkat Jamu Tradisional Jadi Minuman High Class

Hana Meka Madina

Hana Meka Madina
Jamu masih dikenal sebagai minuman tradisional yang identik dengan orang tua dan ndeso. Namun, di tangan Hana Meka Madina, jamu berubah stratanya menjadi minuman high class yang modern dan keren.
Mahasiswa Manajemen Pemasaran Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) tersebut menciptakan brand ‘Jamu Hits’ Hana Meka Madina. Untuk membuatnya, yang pertama dilakukan Hana adalah melawan persepsi tentang rasa jamu yang pahit dan tidak enak. “Generasi muda saat ini, lebih memilih minuman yang ada di cafe-cafe dan memiliki nilai high class. Jadi kenapa enggak saya bikin jamu ini juga bernilai mahal dengan pangsa pasar anak muda” ungkapnya.
Mahasiswa semester 4 ini menjelaskan, ia harus memutar otak untuk membuat inovasi jamu menjadi minuman high class dan tidak identik dengan rasa pahit serta ndeso. “Kalau kita jualan jamu saja, pasarnya susah untuk sampai ke anak muda. Kemudian saya bereksperimen untuk menambahkan campuran jus buah yang terdapat toping nata de coco juga di atasnya” jelasnya.
Dijelaskan Hana, jamu yang ia buat berbahan dasar sinom kunyit. Dalam proses pembuatannya, olahan sinom akan dicampurkan dengan jus buah asli dari mangga, jambu dan leci dengan perbandingan masing-masing 3:1. Yaitu 75 persen olahan sinom dan 25 persen jus buah asli, yang kemudian diberikan fermentasi air kelapa, air dan gula. “Ada empat varian rasa yang ditawarkan tergantung dari campuran sinom. Jika rasa original sinom hanya dicampur dengan fermentasi air kelapa (nata de coco)” tuturnya.
Pilihan jamu sinom untuk dilakukan inovasi varian rasa dinilai Hana paling cocok karena tidak mempengaruhi rasa jamu sendiri. “Sinom ini pembuatannya paling mudah diantara jamu yang lain. Kalau kita buat jamu yang lain seperti temulawak beras kencur dan sebagainya akan mempengaruhi rasa, karena rasa rempah-rempah yang sangat kuat” urainya.
Selain itu, lanjut dia, tumbuhan sinom dan kunyit di lingkungan rumahnya lebih mudah dijumpai. Hana berujar, jika minuman ‘Jamu Hits’ yang ia buat akan memberikan khasiat yang lebih bagi kesehatan. Di samping manfaat kunyit sebagai peningkat antioksidan, peningkat fungsi hati dan sebagainya, sinom juga kaya akan vitamin yang terdapat dari sari buah asli yang tercampur.
“Saya meyakini jika ‘Jamu Hits’ ini memiliki khasiat yang banyak. Sehat tentu saja, karena ini kaya akan manfaat dari kunyit dan vitamin dari sari buah asli” ujarnya.
Selama satu tahun menggeluti dunia bisnis ‘Jamu Hits’ Hana menuturkan, dalam proses penjualan dia memanfaatkan media sosial untuk promosi. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan acara ke berbagai bazar UMKM dan pensi sekolah. “Pernah sekali produk saya laku sedikit di acara bazar. Sempat sedih sebentar, tapi tidak sampai putus asa dan terus termotivasi” sahutnya.
Diakui Hana, pembuatan produk ‘Jamu Hits’ juga upaya pembuktian dirinya sebagai mahasiswa manajemen pemasaran. Dia harus membuat sebuah produk yang bisa dipasarkan, bernilai jual dan bisa diterima semua kalangan meskipun dengan budget yang sangat minim.
“Awalnya saya merasa kok sebagai mahasiswi Fakultas Bisnis kenapa tidak berani mencoba berjualan sendiri. Sehingga saya memilih untuk menggeluti dan mengembangkan bisnis minuman jamu ini” paparnya.
Hana berharap, kelak usaha yang digelutinya tersebut akan terus berkembang dengan berbagai inovasi baru dan kemasan produk yang menarik. Selain itu, diakui mahasiswa angkatan 2016 ini akan mendaftarkan produk ‘Jamu Hits’ dipasar online untuk bisa memproduksi ‘Jamu Hits’ dalam jumlah yang sangat banyak. “Kalau ini berkembang, kita bisa bekerjasama dengan petani kunyit untuk dijadikan sumber daya manusia kita” pungkasnya. [ina]

Tags: