Anies Baswedan Temui Ratusan Relawan dan Simpatisan di Pasuruan

Capres RI, Anies Baswedan saat dimintai keterangan usai menemui ratusan relawan dan simpatisan di Hotel Taman Dayu Resort, Kabupaten Pasuruan, Rabu (24/5) malam. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Calon presiden (Capres) RI, Anies Baswedan menemui ratusan relawan dan simpatisan di Hotel Taman Dayu Resort, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (24/5) malam. Capres yang diusung partai Nasdem, Demokrat dan PKS tersebut mendengar aspirasi, sekaligus menjawab pertanyaan diajukan sejumlah relawan hingga simpatisannya.

Menurut Anies, banyak sektor-sektor yang menjadi perhatian khusus pemerintah RI. Mulai dari kesejahteraan guru di sektor pendidikan, para petani, peternak hingga kesejahteraan nelayan perlu ditingkatkan.

“Di berbagai sektor itu, produksinya banyak kita nikmati. Tapi, ironisnya pelaku yang ada di lapangan justru tidak mendapat kesejahteraan yang sepadan,” urai Anies Baswedan.

Disinggung terkait tudingan Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR yang menyatakan bahwa Anies Baswedan salah membaca data Badan Pusat Statistik (BPS) soal pembangunan jalan di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Anies hanya tersenyum. Ia menggelengkan kepala tanda enggan memberikan tanggapan. “Suwon (terima kasih),” kata Anies Baswedan dengan nada singkat.

Selain di Pasuruan, Anies sebelumnya juga mengunjungi Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Jalan Pendowo, Desa Jeru, Kabupaten Malang. Anies tiba di pondok pesantren tersebut mengenakan baju koko berwarna putih dan kain sarung berwarna cokelat. Anies tiba di pondok pesantren tersebut kurang lebih pukul 15.30 WIB untuk melakukan silaturahim dengan sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu, Anies berkomitmen untuk mengusung perubahan untuk memberikan keadilan bagi masyarakat. Sebagai salah satu contoh, keberadaan petani di Indonesia, saat ini masih jauh dari kata keadilan. “Keadilan, belum. Itu yang ingin kita ikhtiarkan. Jadi, kalau ditanya apa perubahan, membuat semuanya menjadi berkeadilan,” kata Anies.

Anies menjelaskan bahwa keberadaan para petani yang selama ini berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dinilai masih belum mendapatkan keadilan, khususnya dari sisi pendapatan.

Menurut dia, keberadaan para petani tersebut masih diselimuti kesulitan untuk menjalani kehidupan. Bahkan, para petani yang ada juga kesulitan untuk menabung sehingga jauh dari kata sejahtera.

“Contoh petani. Beras itu semua dikerjakan petani, yang menanam padi, yang merawat, sampai panen, sudah puluhan tahun, apakah mereka bisa menabung. Tabungan saja tidak punya, tetapi ini kami belum bicara kesejahteraan,” katanya.

Masyarakat Indonesia selama ini, lanjut dia, melihat keberadaan petani yang tidak sejahtera merupakan hal yang dianggap biasa. Namun, sesungguhnya hal tersebut merupakan masalah menahun, yang akhirnya dianggap bukan menjadi masalah.

Permasalahan yang dihadapi para petani tersebut, kata dia, bukan hanya merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh presiden atau menteri semata. Namun, apa yang dihadapi para petani harus menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat.

“Ini bukan kekeliruan presiden, menteri, ini adalah problem turun-temurun yang harus kita selesaikan. Jadi, kalau bicara seperti ini bukan mau menyalahkan satu atau dua orang, ini salah kita semua. Melihat petani dengan semua masalahnya dianggap sebagai hal yang biasa,” katanya.

Anies Baswedan merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sementara itu, bakal calon presiden lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. [hil.iib]

Tags: