Animo Transmigrasi Besar, Perlu Sharing Pusat dan Daerah

Pemprov Jatim, Bhirawa
Di provinsi Jawa Timur, ternyata animo masyarakat yang berkeinginan menjadi transmigran cukup tinggi, sekitar 3155 KK (kepala keluarga, red). Namun, tahun ini Jatim hanya mendapatkan kuota keberangkatan transmigran ke provinsi wilayah penempatan hanya 75 KK.
Animo untuk bertransmigrasi ini perlu diapresiasi positif sebagai bentuk upaya peningkatan ekonomi bagi penduduk. Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Setiajit SH MM mengatakan, keinginan dari masyarakat Jawa Timur untuk mengubah nasib perekonomiannya lebih baik patut mendapatkan dukungan.
Beberapa waktu lalu, Disnakertrans Jatim  menyelenggarakan rapat koordinasi terkait transmigrasi yang dihadiri lima provinsi wilayah penempatan dengan kabupaten/kota di Jawa Timur.
Hal ini menyikapi juga kecilnya anggaran APBN tahun ini yang dimiliki Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mengirim transmigran ke wilayah penempatan.
Dalam pertemuan tersebut, Plt Kadisnakertrans Jatim juga berdiskusi dua direktur dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait berkurangnya anggaran yang biasanya dipergunakan untuk jaminan hidup, penyiapan lahan, dan lainnya.
“Dari pertemuan ini, hasilnya ke depan jika anggaran tidak memungkinkan maka diharapkan ada sharing anggaran baik dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Akhirnya ketika disampaikan pada kabupaten/kota, nampaknya ada respon yang bagus. Nantinya masing-masing akan melaporkan ke masing-masing kepala daerah,” ujar Setiajit.
Dikatakannya, dulu pernah ada percontohan sharing anggaran antara pusat dengan Kabupaten Bulungan di Kalimantan Utara (Kaltara). “Saat ini menganggarkan Rp 4,5 miliar  untuk bantuan keuangan ke Kabupaten tujuan. Mungkin nanti 2018, kalau menurut informasi direktur, kalau sharing ini bisa dilakukan, maka tahun depan kuota pengiriman akan lebih besar lagi,” katanya.
Jika sharing memang dimungkinkan, lanjut Setiajit, tahun depan bisa Jawa Timur setidaknya bisa mengirimkan 500 kk. “Ada pilihan antara kawasan baru dan pengembangan baru. Kalau pengembangan baru lebih murah, sebab disana sudah ada desa dan transmigran, kemudian dikembangkan. Jadi mungkin sudah ada 1000 hektar lalu dikembangkan 1000 hektar lagi. Selanjutnya pemprov dan kabupaten asal, bisa sharing,” paparnya.
Saat ini dengan kuota transmigran 75KK Jatim mengirim Sumatera Selatan sebanyak 10 kk, Sulawesi Barat 15 kk, Sulawesi Tenggara 10 kk, Gorontalo 10 kk. Maluku Utara 30 kk. Para transmigran yang diberangkatkan biasanya sudah ada kepastian untuk lokasi penempatan baik sarana dan prasarana yang telah disediakan. [rac]

Tags: