Ansor Bondowoso Gelar Sosialisasi 4 Pilar

Sosialisasi-empat-pilar-Kerjasama-Ansor-dan-Pemkab-Bondowoso.

Sosialisasi-empat-pilar-Kerjasama-Ansor-dan-Pemkab-Bondowoso.

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka memperkokoh rasa cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menegaskan kembali jika Indonesia adalah Negara demokrasi bukan Negara agama yang menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai konstitusi Negara dan ketetapan MPR, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bondowoso bekerja sama dengan Pemkab Bondowoso dan Sekretariat Jenderal (Setjen) MPRRI menggelar sosialisasi 4 Pilar, Minggu (23/8) bertempat di Pendopo Bupati.
Hadir sebagai pembicara dalam acara sosialisasi tersebut Drs.H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si anggota DPR/MPR RI, Drs H Agung Tri Handono, SH MM Asisten I Pemkab Bondowoso mewakili Bupati Amin Said Husni serta ketua PC GP Ansor Bondowoso Muzammil dengan peserta sebanyak 200 orang.
Dalam materi yang disampaikan wakil dari MPR RI menegaskan jika Indonesia merupakan negara dengan banyak suku dan bahasa serta terdapat lima agama di tambah dengan satu aliran kepercayaan, dengan banyaknnya perbedaan tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia ‘rawan’ dengan bermacam konflik baik vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu diawal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia kemajemukan yang harus dijaga dengan persatuan dankesatuan yang kemudian disimbolkan dengan Pancasila dengan BhinekaTunggal Ika.
Dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dewasa ini dilanda berbagai krisis, yaitu krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan, krisis kebudayaan, krisis keteladanan, terutama adalah krisis moral. perlukan sikap dewasa dalam menghadapi segala macam cobaan yang hilir mudik seakan-akan tak ada hentinya.
Pasca reformasi kebhinekaan mulai terusik Melihat realitas kehidupan kebangsaan dan kenegaraan ini maka menjadi sangat penting untuk direalisasikan pembangunan karakter bangsa. “Inilah yang harus kita respon secara cerdas agar pembangunan di Indonesia berbasis pada kebutuhan, bukan pada keinginan elit tertentu,” katanya.
Dalam kesempatan itu Zainut Tauhid mengungkapkan Ulama sekaliber Gus Dur saja menegaskan jika tak ada Pancasila maka Indonesia pasti bubar. Oleh karena itu kegiatan sosialisai empat pilar ini sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika masih ada pihak-pihak yang tidak suka dengan pancasila kami persilahkan keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Bagi kami (Ansor) NKRI adalah harga mati, kami siap menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI. Maka saya berharap Ansor Bondowoso ikut bahu membahu menjaga Indonesia dari rong rongan pihak luar bahkan dari dari yang hanya ingin menghancurkan Negara ini,” katanya.
Sementara itu Drs H Agung Tri Handono dalam materi yang disampaikan mengungkapkan, saat ini di Bondowoso upaya membumikan 4 pilar berbangsa dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, baik tokoh agama, pemuda maupun melalui beragi upaya dalam beberapa forum.
Apalagi menurut Agung heterogenitas dan toleransi yang dibangun di masyarakat Bondowoso sudah terjaga sejak lama, sehingga memudahkan pemerintah untuk menguatkan nilai-nilai tersebut. “Bondowoso adalah daerah yang sangat menghargai perbedaan dan memiliki toleransi tinggi, karena setiap persoalan apapun dibicarakan dan dibahas bersama,” katanya.
Senada dengan Agung, Muzammil selaku ketua PC GP Ansor Bondowoso mengaku bersyukur dengan kondisi Bondowoso yang mengutakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bukan dengan jalan kekerasan seperti yang terjadi di daerah lain.
Muzammil mengakui jika peran pemerintah sangat penting dalam hal ini sehingga toleransi antara agama yang terjadi di Bondowoso menjadikan kerjasama yang baik bagi para pemeluk agama dalam menjalankan ibadah. “Kita Pemuda ansor selalu ikut berpartispasi bersama aparat keamanan untuk menjaga agam lain dalam menjalankan ibadah,” ungkapnya.
Acara yang didalamnnya juga dibuka forum Tanya jawab tersebut membuat peserta yang jumlahnya mencapai 200 orang mengungkapkan berbagai pertanyaan bahkan kasus Tolikara Papua juga tak luput menjadi pertanyaan peserta yang rata-rata adalah para pengurus Ansor mulai tingkat Cabang hingga ranting tersebut. [har]

Tags: