Ansor Gelar Atraksi Beladiri Tangkal ISIS

Sejumlah anggota banser saat menunjukkan kemampuannya berguling di atas duri dan pecahan kaca. [va/bhirawa]

Sejumlah anggota banser saat menunjukkan kemampuannya berguling di atas duri dan pecahan kaca. [va/bhirawa]

Kab Kediri, Bhirawa
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kediri, menggelar atraksi Beladiri diiringi Group Drum band untuk mrnunjukkan kesipannya menangkal penyusupan yang dilakukan kelompok radikal  ISIS (Iraqi-Syria of Islamic State) Indonesia, di wilayah Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri Munasir Huda Mengatakan, mengantisipasi potensi separatisme dan dogma perpecahan yang dibawa gerakan ekstremis berkedok Islam inilah, GP Ansor Kediri menegaskan siap melawan kehadiran ISIS di Indonesia. “Tujuan dari kegiatan ini membangkitkan kemabali semangat pemuda Ansor untuk mengantisipasi munculnya kelompaok yang menggunakan kekerasan dan mengatasnamakan agama” kata Munasir Huda. Minggu (5/4).
Dia juga mengatakan terkait tantangan ISIS pihaknya siap melakukan perlawanan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Agama Islam yang saat ini sudah dirong-rong oleh faham radikal ISIS. “Inilah kesiapan kita, Musuh kita sudah jelas, untuk itu kita siap melakukan perlawanan terhadap mereka yang merongrong NKRI dan Agama,” tegasnya.
Sebelumnya, Kesatuan Brimob Kediri juga getol melakukan sosialisasi tentang faham radikal ISIS ini di pondok-pondok pesantren, selain itu juga akan terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan juga pengganguran agar tidak terpengaruh iming-iming menjadi anggota ISIS.
Hal itu diungkapkan Wakil Komandan Sub Den 1 Kompi C Brimob Inspektur Satu Sukadi, potensi kemunculan paham radikalisme ini bisa datang setiap saat. Karena itu, upaya cegah tangkal terus dilakukan dengan melibatkan tokoh agama termasuk pondok pesantren.
“Meski sosialisasi ini dilakukan di pondok pesantren milik organisasi LDII, namun dia membantah jika polisi memberikan perhatian khusus terhadap pondok tersebut,” ungkapnya pada Wartawan saat memberikan sosialisasi di Ponpes LDII Kediri.
Menurutnya Wadanki, dari pantaun hingga saat ini pergerakan ISIS di wilayah Kediri belum ada. Hal ini berkat adanya koordinasi dengan segala elemen masyarakat yang turut aktif memberikan informasi jika ada sesuatu yang mencurigakan. “Insya Allah di wilayah Kediri aman, apalagi dengan adanya  Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB ) ini, sehingga segala kegiatan yang tidak sesuai dengan norma agama dan sosial dapat terpantau” ungkap Sukadi.
Diketahui ISIS ditolak di Indonesia, sebab bertolak belakang dengan ideologi Pancasila. Dalam aksinya, ISIS tidak segan berbuat nekat untuk mengahabisi semua yang tidak sesuai dengan faham ISIS. [van]

Tags: