Antara Gus Wawan, Nasih dan Usman Siapa Merebut Ketua DPRD Sidoarjo

Dhamroni

Oleh

Analisa Hadi Suyitno, Wartawan Bhirawa

MENGANALISA berapa kursi yang bakal diraih PKB Sidoarjo di Pilleg 2019, tidak lagi menarik. topik hangat saat ini adalah menebak akankah Gus Wawan (Sullamul Hadi Nurmawan) bertahan sebagai Ketua DPRD, ataukah digusur dari tampuk kursi Pimpinan DPRD 2019-2024 mendatang.
Untuk menjadi Ketua DPRD Sidoarjo, memang PKB harus menjadi fraksi dengan kursi terbanyak. Dalam hitungan saya, PKB masih potensial terbanyak kursinya di Pilleg 2019. Usaha partai yang dilahirkan Gus Dur ini, terlihat sangat keras untuk meraih kursi banyak. Namun terlalu bombastis untuk menargetkan 25 kursi. Angka riil PKB Sidoarjo pada pemilu mendatang di kisaran 17 kursi .
Kenapa begitu, karena ceruk kursi DPRD Sidoarjo tidak bertambah, masih 50 kursi. Sementara ada penambahan jumlah Parpol baru peserta Pemilu, PSI, Berkarya dan Perindo yang semuanya berharap meraih kursi. Di Pemilu lalu PKB hanya meraih 13 kursi. Jadi terlalu over dosis mimpinya partai ini melipatgandakan target 25 kursi.
Nah… siapa paling mungkin menjadi Ketua DPRD yang baru ? Saya menduga yang dominan adalah Nasih (Ketua Komisi C), H Usman (Ketua Komisi D) dan Dhamroni (Wakil Ketua Komisi B) dan tentu Gus Wawan sendiri sebagai petahananya. Dengan catatan, sekali lagi dengan catatan apabila keempat jagoan ini terpilih kembali. Maka akan mudah mereka-rekanya.
Ternyata untuk bisa terpilih kembali di pemilu bukan kata yang mudah diucapkan, sekalipun ketiganya sudah menjadi petahana selama dua periode (kecuali Nasih yang baru satu periode) Kontraksi kader PKB di masing-masing dapil sangat keras. Kendati PKB diuntungkan dengan sistem Pemilu yang baru dan perubahan Dapil.
Untuk meraih kursi, Gus Wawan kayaknya memiliki resistensi paling rendah karena di Dapil Sukodono-Taman, relatif tak menemukan hambatan pesaing dari internal PKB. Dhamroni yang sudah meramut fatayat dan muslimat Tulangan tadinya ‘save’ menang.
Namun sontak obsesinya berubah tatkala ada anak Gus Ali Mashuri, Muhdhor, maju lewat PKB. Di atas kertas suara Tulangan akan digelontor ke Muhdor. Lalu bagaimana dengan posisi Dhamroni ? peluang Dhamroni menjadi fifti-fifti. Bila PKB mampu meraih tiga kursi di Dapil 3, besar kemungkinan akan lolos. Meskipun banyak yang meragukan mengingat Dapil 3 ini tampil Caleg baru seperti Rizza Ali Faizin (Ketua Ansor) dan Supriyadi (Sekretaris PAC PKB Prambon) yang seorang petarung serta satu petahana, Faturozi.
H Usman dan Cak Nasih, dua jago yang digadang-gadang jadi ketua dewan, justru mengalami dilema berat di Pemilu ini. Serapan suara yang diperoleh dua kader PKB di Pemilu lalu tak banyak. Lagipula di Dapilnya bertebaran jago PKB yang mumpuni. Setidaknya keduanya harus ekstra keras lolos, bila gagal akan sirna peluangnya menjadi Ketua DPRD.
Menurut perkiraan, Gus Wawan masih mungkin mempertahankan kursi Ketua DPRD, bilamana Nasih dan Usman terpental dari kursi DPRD. Sebaliknya bila Nasih atau Usman lolos, ganti Gus Wawan yang terpental dari kursi emas tersebut. Takdir dan nasib akan menentukan masa depan politik mereka. [hds]

Tags: