Antisipasi Banjir Bandang Susulan, Siagakan Personel di Gunggungan Kidul

Warga dan aparat kerja bakti jembatan Gunggungan Kidul yang rusak.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul masih berpotensi terjadi lagi. Sebab saat ini memasuki puncak penghujan. Bencana hidrometereologi masih mengancam melihat hujan yang turun, intensitasnya masih tinggi.

Untuk mengantisipasi bencana susulan, puluhan Pleton Khusus (Tonsus) personel Polres Probolinggo ditugaskan secara khusus di Desa Gunggungan Kidul. Personel disiagakan untuk berjaga-jaga kemungkinan muncul banjir susulan atau bencana alam lainnya.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Jum’at (21/1) mengatakan, guna menyikapi cuaca ekstrem dan kejadian bencana alam banjir bandang kembali terjadi, sebanyak 30 anggota Tonsus akan disebar. Mereka diminta untuk merespons cepat ketika datang bencana alam susulan di Desa Gunggungan Kidul.

“Merespons terjadinya bencana alam lain atau susulan. Nantinya kalau dibutuhkan akan kami tambah lagi. Tentu, kami akan kerja sama juga bersama pihak pemerintah dan Kodim 0820 Probolinggo,” kata kapolres meninjau jembatan terputus.

Ke-30 personel Tonsus telah disiagakan di sejumlah titik berbeda lokasi-lokasi yang rawan bencana. Jadi, tidak hanya di Pakuniran saja. Namun begitu, lantaran bencana tersebut telah terjadi di wilayah Pakuniran, maka ke-30 personel tonsus tersebut sementara di turunkan di wilayah Pakuniran.

“Standby di Polsek Pakuniran keseluruhan. Sebagian ada yang berada di lokasi bencana,” jelasnya.

Selain 30 anggota Tonsus dari Satuan Samapta dan Bhayangkara (Satsabhara) Polres Probolinggo, Arsya juga meminta para Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk sosialisasi kewaspadaan.

“Ketika ada bencana susulan kami bisa merespons dengan cepat. Sehingga tidak ada korban jiwa. Sekarang cuaca ekstrem masih berpotensi. Mari bersama-sama untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

Sementara saat melakukan peninjauan langsung bersama Plt Bupati, A. Timbul Prihanjoko, meminta kepada kepolisian untuk mencari penyebab bencana alam. Misalnya seperti apakah benar bencana banjir bandang di Gunggungan Kidul dampak dari pembalakan liar. Atau karena murni longsornya tebing dan kontur bukit karena guyuran hujan yang terlampau deras pada Senin sore lalu.

Menanggapi hal tersebut Arsya mengatakan, pihaknya akan mendalami faktor-faktor penyebab utama. Sehingga, ke depannya pihaknya tidak hanya merespons namun juga mengetahui penyebab atau asal kejadian bencana tersebut.

“Dengan hal tersebut, nantinya akan mengurangi dampak bencana alam di tahun berikutnya. Dan bencana alam ini semoga bisa memberikan hikmah bagi seluruh warga khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo agar bersama-sama menjaga kelestarian alam,” tambahnya.(Wap.hel)