Antisipasi Bencana, Wabup Intruksikan BPBD Siaga 24 Jam

Bencana banjir di wilayah Desa Sitiarjo, Kec Sumbermanjing, Wetan, Kab Malang, akibat meluapnya Sungai Panguluran yang tidak menampung guyuran hujan, pada beberapa bulan lalu. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kabupaten Malang, membuat Wakil Bupati (Wabup) Malang HM Sanusi mengintruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang untuk selalu siap siaga 24 jama, jika kemungkinan terjadi bencana alam.
Menurut HM Sanusi, Kamis (23/11), wilayah Kabupaten Malang menjadi daerah rawan bencana alam. Sehingga BPBD selaku lembaga pemerintah penanggulangan bencana, tentunya harus sigap dan waspada terhadap bencana alam di Kabupaten Malang. “Sebab, dalam dua Minggu terakhir ini, wilayah Kabupaten Malang intensitas hujannya cukup tinggi, sehingga diperlukan kewaspadaan,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai maupun lereng berbukitan selalu waspada. Karena aliran sungai ketika hujan deras di khawatirkan airnya meluap, sehingga bisa menyebabkan banjir. Begitu juga dengan rumah warga yang bermukim di sekitar lereng perbukitan waspada terjadinya tanah longsor. Sebab, bencana banjir dan tanah longsor sering terjadi di wilayah Kabupaten Malang, sehingga sebelum terjadinya bencana terlebih dulu harus diantisipasi baik oleh masyarakat maupun petugas BPBD.
Ia tidak hanya meminta BPBD lebih meningkatkan kewasdaan terjadinya bencana alam, kata Wabup, dirinya juga meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang untuk sama-sama siap siaga, serta para relawan dan Tim Rescue juga dipersiapkan. “Dan jika terjadi bencana alam di wilayah Kabupaten Malang mereka sudah siap dan langsung turun ke lokasi bencana membantu masyarakat yang wialahnya diterjang bencana,” paparnya.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, pihaknya sudah beberapa Minggu ini sudah melakukan kewasdaan terhadap itensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Malang. Sehingga petugas BPBD dan relawan sudah kita persiapkan, serta sudah kita sebar di wilayah kecamatan yang rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Dan BPBD sendiri juga sudah mempersiapkan peralatan, mulai perahu, alat berat dan beberapa peralatan penanganan bencana lainnya.
“Jika sewaktu waktu bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Malang, maka pihaknya sudah siap membantu masyarakat untuk melakukan evakuasi, seperti yang pernah terjadi bencana banjir di wilayah Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada beberapa bulan lalu,” ungkapnya.
Menurut, Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini, ada beberapa titik longsoran kecil terpantau sudah terjadi di wilayah Malang Selatan, tetapi sifatnya hanya skala kecil, seperti jembatan tergerus derasnya arus aliran sungai, dan tebing yang mengalami longsor, namun masih terpantau aman dan tidak ada korban jiwa, hanya terdapat falitas umum (fasum) maupun rumah warga yang rusak.
“Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat yang bermukim dekat aliran sungai dan yang ada di sekitar perbukitan. Karena aliran sungai jika diguyur hujan lebat bisa berpotensi airnya meluap dan menyebabkan banjir, begitu juga pemukiman yang dekat dengan perbukitan rawan terjadinya tanah longsor,” tegasnya.
Sedangkan ada beberapa titik rawan terjadinya banjir dan tanah longsor, jelas Bambang, yakni di wilayah Malang Barat seperti Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Dan untuk wilayah Malang Selatan diantaranya di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Tirtoyudo, Donomul, dan Ampelgading. Sehingga rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, maka masyarakat untuk lebih waspada jika wilayahnya diguyur hujan lebat. [cyn]

Tags: