Antisipasi Covid-19, Ribuan Santri Tambak Beras Jombang Dipulangkan

Ribuan santri Pesantren Tambak Beras Jombang berkumpul di GOR KH Hasbullah Said untuk mendapatkan pengarahan dari pengasuh serta disemprot disinfektan sebelum pulang ke kampung halaman, Jumat (27/03).(arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa
Ribuan santri PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum), Tambakberas, Jombang pulang ke kampung halaman. Sebelum meninggalkan pesantren, ribuan santri tersebut disemprot cairan disinfektan, Jumat (27/03). Pemulangan santri ini merupakan upaya antisipasi menghadang laju penyebaran Virus Corona (Covid-19). Apalagi Kabupaten Jombang sudah ditetapkan darurat corona oleh Bupati Jombang, Kamis sore (26/03), meski hingga saat ini belum ada kasus positif corona.
Sebelum meninggalkan pesantren, ribuan santri dikumpulkan di GOR (Gelanggang Olahraga) KH Hasbullah Said, Kompleks pesantren setempat. Santri memasuki ruangan tersebut membawa perbekalan. Mereka membawa kardus dan menggendong tas ransel.
Di tempat itulah mereka diberi penjelasan panjang lebar tentang Covid-19 oleh Ketua Yayasan Bahrul Ulum, KH M. Wafiyul Ahdi (Gus Wafi). Santri diberi imbauan, agar libur tersebut tidak dibuat untuk keluyuran, namun tetap berdiam diri di rumah dan tetap memanfaatkan waktu untuk belajar.
Para santri juga disemprot menggunakan cairan disinfektan. Sejumlah petugas terlihat menyemprotkan cairan tersebut. Bukan hanya tubuh, tapi perbekalan santri yang dibawa pulang juga disemprot. Tidak ketinggalan pula, bus yang ditumpangi para santri juga disemprot cairan disinfektan.
Setelah selesai, masing-masing santri memasuki bus yang sudah disiapkan di depan GOR. Bus fasilitas dari pondok tersebut akan membawa mereka kembali ke kampung halaman.
Gus Wafi menjelaskan, santri PPBU yang kembali ke kampung halaman sebanyak 7000 orang. Mereka dipulangkan secara bertahap selama tiga hari secara bertahap, mulai Jumat (27/03) hingga Minggu (29/03). Dikatakannya, PPBU meliburkan santrinya mulai 27 Maret hingga 2 Juni 2020.
“Selama berada di rumah, pembelajaran dilakukan secara online, menggunakan WAG (WhatsApp Grup). Jadi kegiatan mengaji tetap dilakukan dengan sistem online,” ujar Gus Wafi.
Gus Wafi menambahkan, santri yang berasal dari kawasan zona merah Covid-19 seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Magetan, dipulangkan pada Minggu (29/03). Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pihak pesantren sudah melayangkan surat ke bupati/wali kota di masing-masing zona merah tersebut.
Dia berharap, Dinas Kesehatan (Dinkes) di masing-masing kabupaten/kota tersebut juga melakukan penyemprotan disinfektan kepada santri saat tiba di daerahnya.
“Santri-santri tersebut akan diturunkan di alun-alun kabupaten/kota masing-masing. Hari ini yang berangkat 20 bus,” tutup Gus Wafi.(rif)

Tags: