Antisipasi Cuaca Buruk, Pemkot Surabaya Kebut Pemangkasan Pohon

Petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya memangkas ranting pohon di sepanjang Jalan Darmo, Surabaya. Minggu (12/1). Pemangkasan ranting pohon itu untuk mengantisipasi tumbangnya pohon yang telah keropos dan kenak angin kencang yang dapat membahayakan pengendara yang melintas. [oky abdul sholeh]

Surabaya, Bhirawa
Demi mengantisipasi pohon tumbang saat musim hujan ini, Pemkot Surabaya terus menggalakkan pemangkasan. Ada dua wilayah utama yang menjadi target utama pemangkasan, yakni di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Darmo yang pohonnya sangat lebat dan menjulang tinggi.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Hendri Setianto mengatakan, pemangkasan telah dilakukan setiap hari oleh DKRTH. Namun pemangkasan ini semakin dikebut saat musim hujan ini.
“Sejak Sabtu (11/1), kami telah melakukan pemangkasan besar-besaran di Jalan Ahmad Yakni. Petugas yang kami terjunkan mencapai 100 orang baik dari petugas kebersihan dan Tim Kadaka. Pemangkasan ini penting karena pohon angsana itu umurnya sudah sekitar 40 tahunan, sehingga banyak yang sudah keropos,” ujar Hendri, dikonfirmasi, Minggu (12/1).
Dalam pemangkasan ini, sedikitnya 192 meter kubik dedaunan berhasil dikumpulkan. Sisa-sisa daun hasil pemangkasan itupun, kemudian dikirim ke Pusat Daur Ulang (PDU) atau rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos.
Hendri mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerawanan pohon tumbang. Perantingan ini merupakan kegiatan rutin. Hanya saja, di tengah puncak musim hujan saat ini, giat perantingan semakin digencarkan.
“Kita laksanakan dengan cara memendekkan (pohon) agar beban dari pohon tidak terlalu berat. Sedangkan untuk sampahnya langsung kita angkut bersihkan. Jadi setelah perantingan, sudah zero (sampah),” katanya.
Ia menjelaskan, untuk mempercepat proses perantingan, pihaknya menerjunkan 52 pasukan kadaka dan 60 personil kebersihan. Selain itu, 5 unit skylift walker, 10 dumptruck dan 2 alat berat, juga terjunkan. Mereka tersebar dan melakukan perantingan secara bersamaan. “Dengan perantingan ini nantinya kita perawatnya juga tidak terlalu sering, karena kita pendekkan. Paling tidak kita mengurangi resiko pohon tumbang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, DKRTH Surabaya, Rochim Yuliadi menjelaskan, daun atau kotoran hasil perantingan kemudian dikirim ke PDU yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya. Sampah organik seperti dedaunan, akan dimasukkan ke mesin pencacah melalui conveyor yang berada di PDU, setelah itu ditimbang dan diolah menjadi pupuk kompos. “Hasil perantingan dikirim ke rumah kompos untuk diolah menjadi pupuk kompos,” katanya.
Sedangkan, untuk batang-batang besar hasil perantingan, kata Rochim, selanjutnya dikirim ke Pengolahan Sampah dan Limbah (PSL) yang berada di Workshop Keputih. Di tempat itu, batang pohon akan diolah menjadi kerajinan tangan, seperti meja, kursi dan peralatan mebel. “Hari ini dedaunan yang terkumpul sekitar 192 meter kubik. Sedangkan Kamis lalu (9/1), dedaunan yang berhasil terkumpul mencapai 288 meter kubik,” pungkasnya. [iib]

Tags: