Antisipasi Kelangkaan, Disperindag-Bulog Pantau Harga Beras Impor

Salah satu pedagang beras di pasar Bangil, Kabupaten Pasuruan, Selasa (17/1). Untuk mengantisipasi kelangkaa beras, Disperindag bersama Bulog di Sub Devisi Regional VII Malang wilayah Pasuruan memantau harga beras impor di seluruh pasar di wilayah Kabupaten Pasuruan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Gencar-gencarnya pemerintah akan impor beras untuk merubah perilaku pasar, membuat harga beras di pasaran melaju naik. Untuk meminimalisir agar tidak terjadi kelangkaan dipasaran, Disperindag Kabupaten Pasuruan bersama Bulog di Sub Devisi Regional VII Malang wilayah Pasuruan akan terus memantau harga beras impor di seluruh pasar di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto menyampaikan harga beras di wilayah Kabupaten Pasuruan naik Rp 500 dari harga sebelumnya hanya Rp 10 ribu untuk jenis 64. “Memang harganya naik Rp 500. Sebelumnya Rp 10 ribu menjadi Rp 10.500 per kilogram. Pemicunya adalah gejolak dari Jakarta. Karena berdasarkan informasi pemerintah akan impor beras merubah perilaku pasar. Untuk antisipasi kelangkaan, kami terus berkoordinasi dengan Bulog Sub Devisi Regional VII Malang wilayah Pasuruan,” ujar Edy Suwanto, Selasa (17/1).
Menurut Edy, kenaikan harga beras tersebut dinyatakan masih stabil. Termasuk pula stok beras di distributor dan pedagang juga aman. “Berdasarkan hasil pantauan kami tadi ke distributor dan semua paasar, secara umum harga beras masih aman,” kata Edy Suwanto.
Disperindag juga terus melakukan survei harga sembako disemua pasar di wilayah Kabupaten Pasuruan, terutama beras. Hasil survei itu dinyatakan stabil. “Kerjasama antara pedagang dan distributor serta Bulog sudah kami lakukan. Jadi, apabila sewaktu-waktu ada lonjakan harga dan kelangkaan beras, mereka bisa langsung menghubungi Bulog,” tandas Edy Suwanto. [hil]

Tags: