Antisipasi Kemarau, Siapkan Bantuan Benih dan Pompa Air

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan berbeda dengan tahun sebelumnya, Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian sudah melangsungkan langkah antisipasi dengan menyiapkan bantuan benih baik itu padi, jagung, dan kedelai, serta bantuan pompa air.
Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Ir Hadi Sulistyo MSi mengatakan, meskipun ada bantuan benih dan pompa air, sebenarnya petani diharapkan bisa ikut serta dalam asuransi pertanian.
Saat ini, Dinas Pertanian Provinsi Jatim masih terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi pertanian. Dengan mengikuti program nasional ini diharapkan petani tidak perlu khawatir bila terjadi gagal panen akibat bencana alam utamanya banjir.
Dikatakannya mengatakan, mengikuti asuransi pertanian maka petani tidak perlu waswas jika mengalami gagal panen atau tanaman padinya rusak minimal 70 persen. Asuransi pertanian bertujuan melindungi petani agar tidak bangkrut ketika mengalami gagal panen.
Selain itu, masih ada program bantuan benih dan pompa air bagi lahan pertanian yang terkena dampak musim kemarau. Bantuan benih ini diambilkan dari cadangan benih APBD dan APBN. “Kemudian pada daerah yang ada airnya karena kemarau  ternyata airnya tidak naik, maka akan dipinjamkan pompa air hingga proses sampai panennya. Di Kabupaten, ada namanya Brigade Alsintan (alat dan mesin pertanian, red), jika dari Kabupaten tidak cukup maka diambilkan dari Brigade Provinsi. Setidaknya kami ada 120 unit pompa air, dan juga punya handtraktor. Prinsipnya petani tanam harus panen, untuk itu kami bantu,” katanya.
Mekanismenya, lanjut  Hadi, petani melaporkan pada mantri tani dan PUPT untuk melaporkan seberapa banyak luasan lahan yang terkena dampak dari kemarau ini ke Dinas Pertanian Kabupaten/kota, selanjutnya nanti diteruskan ke Provinsi.
“Petani akan mendapatkan berupa benih padi 25 kg per hektar sedangkan jagung 15 kg per hektar. Tergantung luasannya. Misalkan saja ada 15 hektar, maka bantuannya dikalikan 25 kg. Semuanya disesuaikan kebutuhan,”ujarnya.
Ia juga menghar apkan kalau puso dampak kemarau tahun ini tidak sampai pada 4 persen. “Selama ini memang Jatim masih belum mencapai puso hingga 4 persen dari total luasan lahan. Kami berharap, jangan sampai terjadi. Kalau lebih dari 4 persen maka dinyatakan kondisi darurat.  Untuk itu, segera lapor dan preventif saja. Jika sudah ada tanda akan terjadi kegagalan, sudah harus diantisipasi sebelumnya,” ujarnya. [rac]

Tags: