Antisipasi Kerusakan, Bupati Malang Inspeksi Mobil Ambulance Puskesmas

Bupati Malang HM Sanusi saat menginspeksi mobil ambulance di pinggir lapangan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kec Kepanjen, Kab Malang.

Kabupaten Malang, Bhirawa
Bupati Malang HM Sanusi telah melakukan inspeksi terhadap mobil ambulace yang saat ini sebagai pelayanan di Puskesmas, seusai menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke 55 Tahun 2019, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Rabu (27/11) pagi. Sedangkan inspeksi yang dilakukan bupati tersebut, untuk mengetahui sejauh mana perawatan mobil ambulance yang digunakan untuk kepentingan pasien.
“Karena ketika mobil ambulance tidak terawat, maka akan menimbulkan masalah. Dan apalagi saat akan mengantarkan pasien, lalu mesin kendaraan tidak bisa dinyalakan, tentunya menimbulkan masalah. Apalagi pasien emergency harus secepatnya di rujuk ke rumah sakit, tapi tidak bisa digunakan,” ujar HM Sanusi.
Menurut dia, mobil ambulance yang berada di puskesmas, harus digunakan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Sebab, mobil ambulance tersebut dibeli dengan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang. Sehingga penanggungjawab mobil ambulance di puskesmas harus bisa merawat dan memilihara kendaraan operasional tersebut.
Selain itu,Sanusi mengatakan, untuk penggunaan mobil ambulance harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun, SOP yang bersifat tidak kaku, dan jika masyarakat membutuhkan bisa digunakan. “Dan jangan sampai ketika masyarakat membutuhkan mobil ambulance untuk mengantarkan orang sakit, baik itu menuju puskesmas maupun rumah sakit, ambulance bisa digunakan,” tegasnya.
Disisi lain, dia juga berharap, melalui momentum HKN Ke 55 Tahun 2019 ini, dirinya meminta dalam tata kelola pembangunan kesehatan di daerah maupun pemanfaatan anggaran harus dilaksanakan secara baik dan benar, bertanggung jawab, akuntabel, transparan, serta dengan sistem monitoring evaluasi yang ketat. Dan dalam perspektif saat ini pembangunan kesehatan menekankan dua penguatan, yang pertama optimalisasi inovasi layanan kesehatan untuk mengefisiensikan tindakan-tindakan yang mahal melalui pelayanan kesehatan dan penyediaan obat, alat kesehatan produk lokal dalam negeri tanpa mengurangi kualitas dan mutu.
Selain itu, Sanusi melanjutkan, harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan terkait konektivitas antar kementerian dan lembaga, lintas sektor maupun unit-unit kerja lintas programnya lebih ditingkatkan, agar tidak terjadi tumpang tindih, sehingga fokus pada pemecahan masalah kesehatan. Dan ada beberapa hal, pelayanan kesehatan harusdibutuhkan dedikasi dan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam sektor kesehatan di tingkat pusat dan daerah.
Dirinya selaku Bupati Malang berharap, kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk dapat bekerjasama dengan baik dalam melakukan upaya-upaya inovasidalam percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku khususnya dalam mengentaskan stunting, memperbaiki layanan kesehatan, membenahi tata kelola BPJS Kesehatan serta penyediaan obat dan alat kesehatan lokal yang murah berkualitas. “Apa yang sudah dirintis sebelumnya, sehingga kita lanjutkan dan ditingkatkan. Dan saya pun juga dapat mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju,” tandas Sanusi. [cyn]

Tags: