Antisipasi Letusan Gunung Agung, Pemprov Siapkan 850 Ribu Masker

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim siap untuk membantu pengungsi Gunung Agung, Provinsi Bali dan meminta masyarakat yang ada di sekitar perbatasan dengan Bali, yakni Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya tetap tenang dan menyiapkan diri mengantisipasi apapun yang terjadi.
Untuk mengantisipasi dampat jika Gunung yang berada di Karangasem Bali itu meletus, BPBD (Bdan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim juga telah menggelar rapat koordinasi melibatkan seluruh stakeholder mulai TNI, Polri, PMI serta 11 kabupaten/kota dari Banyuwangi hingga Pasuruan. “Jatim sudah siap turut membantu, kami juga sudah menyiapkan 850 ribu masker,” kata Wakil Gubernur Jatim DrsĀ  H Saifullah Yusuf, Minggu (1/10).
Menurut dia, tempat pengungsian juga telah siap jika sewaktu-waktu memang ada limpahan pengungsi. Beberapa lokasi yang akan dijadikan pengungsian terdiri dari wilayah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang.
Sementara untuk mengantisipasi dampak letusan, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan masker yang terdistribusi mulai dari Banyuwangi hingga ke Pasuruan termasuk juga sampai ke daerah Malang. Kewaspadaan ancaman debu Gunung Agung dilakukan hingga ke Pasuruan karena menurut catatan sejarah ketika Gunung Agung meletus pada tahun 1963, dampak abu letusan sampai ke wilayah Madura.
Selain itu, dari catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menunjukkan jika sejak tanggal 27 September 2017, arah angin selalu berhembus ke barat sehingga letusan Gunung Agung kemungkinan akan berdampak hingga ke Jatim.
Gus Ipul mengatakan, hasil rapat koordinasi yang digelar pada Rabu (27/9) menghasilkan beberapa kesepakatan. Diantaranya Polda Jatim akan menyiapkan anggota di wilayah terdepan yakni di Banyuwangi, Situbondo, Bondoroso, Lumajang dan Jember.
Sementara BMKG akan selalu menginformasikan update hembusan angin dan kecepatan angin khususnya yang mengarah ke barat atau ke Jatim. Begitu juga pihak Angkasa Pura juga telah menetapkan beberapa bandara transit jika Bandara Ngurah Rai ditutup akibat dampak letusan. “Kami juga sudah memetakan ketersediaan masker di beberapa BPBD kabupaten/kota,” ujarnya.
Untuk masker ini diketahui BPBD Banyuwangi saat ini masih memiliki 43 ribu; kemudian Jember 30 ribu; Situbondo 150 masker; Kabupaten Probolinggo 5522 masker; Kota Probolinggo 4000; Lumajang 5000; dan Kota Pasuruan 50 masker.
Selain itu Kabupaten Malang masih memiliki 161 ribu masker dimana 8000 masker sudah dikirimkan ke Bali. Malang juga telah mengirimkan 17 relawan dan 25 juru masak dilengkapi dapur umum dan peralatannya ke Bali.
Selain kabupaten/kota, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim juga telah menyediakan 100 ribu masker; kemudian Dinas Sosial Jatim sudah mengirimkan 25 relawan dan 8 unit portable logpal, serta satu unit truk dan dua mobil lapangan ke Bali. “Untuk jalur transportasi, Dinas Perhubungan siap untuk menambah jadwal kereta api dan bus ke Banyuwangi jika memang disiapkan,” kata Gus Ipul.
Pemprov Jatim juga telah mengorganisir relawan yang berasal dari 165 organisasi yang siap untuk mensuport kegiatan kemanusiaan jika Gunung Agung meletus. Begitu juga Basarnas yang berkantor di Surabaya juga telah siap sewaktu-waktu dibutuhkan.
Palang Merah Indonesia (PMI) juga telah diajak koordinasi dan telah menyatakan kesiap siagaanya khususnya untuk PMI Banyuwangi hingga ke Probolinggo. PMI juga telah menyiapkan 200 ribu masker. Bahkan PMI juga telah mengirimkan 150 ribu masker ke Bali.
Seluruh bantuan dan komando kesiap siagaan akan dilakukan oleh BPBD Provinsi Jatim. Untuk saat ini, BPBD Provinsi sendiri juga telah mengirimkan dua unit mobil dapur umum, dan mengirimkan 15 personel ke Bali. [iib]

Tags: