Antisipasi Longsor, BPBD Pasang Alat Peringatan Dini di Pegunungan Bromo

Sebuah peristiwa longsor di Tosari, Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan setahun lalu. Pemkab Pasuruan melalui BPBD Kabupaten Pasuruan sudah memasang alat deteksi dini untuk keretakan tanah (longsor) jelang musim penghujan.

Sebuah peristiwa longsor di Tosari, Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan setahun lalu. Pemkab Pasuruan melalui BPBD Kabupaten Pasuruan sudah memasang alat deteksi dini untuk keretakan tanah (longsor) jelang musim penghujan.

Pasuruan, Bhirawa
Antisipasi datangnya bencana alam terus dilakukan oleh Pemkab Pasuruan, khususnya menjelang musim penghujan. Salah satunya Pemkab Pasuruan memasang sebuah alat Land Early Warning System  (LEWS) atau alat peringatan dini untuk keretakan tanah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan melalui Bidang Pencegahan dan Kedaruratan Sugeng Hariyadi menyatakan alat LEWS dipasang di lereng pegunungan Bromo, tepatnya di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.
“Intinya satu buah alat itu akan berbunyi saat hujan lebat di atas rata-rata. Yang artinya, jika terjadi curah hujan tinggi dan mengakibatkan tanah longsor secara otomatis alat tersebut akan memberikan tanda, sehingga bisa diketahui masyarakat sekitar. Alat LEWS ini bantuan dari Kementerian ESDM ,” ujar Sugeng Hariyadi, Selasa (10/11).
Terkait pengawasannya, alat tersebut dikendalikan langsung oleh BPBD Jatim. Jadi total alat bantuan dari Kementerian ESDM sebanyak tiga buah yang dipasang di tempat yang sama. Untuk yang terakhir merupakan kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta. “Geladi penggunaan alat ini sudah kami berikan. Dengan geladi itu nantinya masyarakat bisa mengerti jika bencana itu muncul secara tiba-tiba,” jelas Sugeng Hariyadi. [hil]

Tags: