Antisipasi Lonjakan Harga Beras, Bulog Bojonegoro Gelar Operasi Pasar

6-foto OPEN bas-Bulog Subdivre Bojonegoro menggelar operasi pasar di momen bulan Ramadan, yang dilakukan di Pasar Kota Bojonegoro ini diserbu wBojongoro, Bhirawa
Mengatisipasi melambungnya harga bahan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri 1435 Hijriyah, Bulog (Badan Urusan Logistik) Sub Divre III Bojonegoro serentak menggelar operasi pasar (OP) di enam titik lokasi  pasar di wilayah kerjanya, mulai tanggal 30 Juni sampai 26 Juli mendatang.
Operasi pasar empat bahan kebutuhan pokok ini bertujuan menekan atau menstabilkan harga selama bulan puasa dan jelang lebaran.Empat bahan kebutuhan pokok itu adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu. Daerah sebaran operasi pasar meliputi Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Program operasi pasar ini kerjasama antara Bulog Sub Divisi Regional Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal itu berdasarkan: surat Disperindag propinsi Jawa timur No.510/2643/118-06/2014. Tertanggal 26 Juni 2014.
Menurut Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Bojonegoro Efdal MS, mengatakan, ini memenuhi perintah dari bapak Gubernur Jawa Timur Bulog supaya menyediakan beras premium bukan beras yang medium sebagaimana yang kita salurkan ke raskin.
Beras premium yang dijual bulog mart dengan kemasan 5 kg dengan harga normalnya Rp 7.750/kg namun dapat subsidi biaya ongkos angkut Rp 250 tinggal Rp 7.500/kg adalah produksi Unit Pengelolaan Gabah dan Beras (UPGB) dengan kemasan komersial Bulog yang sekaligus sebagai promosi produk UPGB.
“Sesuai petunjuk Gubernur Jatim, pelaksanaan operasi pasar harga beras Rp 7.500 /kg dipasar program tambahan subsidi biaya ongkos angkut dari Pemprov Jatim sebesar Rp 250/kg dari beras yang terjual,” ungkap Efdal saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (20/7) kemarin.
Lokasi pelaksanaan operasi pasar dilakukan pada masing-masing Kabupaten sebanyak dua pasar. Kabupaten Bojonegoro dilokasi tepatnya depan pintu masuk Pasar Kota dan pasar Sugihwaras, untuk Kabupaten Tuban di Pasar Baru dan Pasar Pramuka Merak Urak.Sedangkan Kabupaten Lamongan dilokasi Pasar Sidoharjo dan Pasar Blimbing.
Bulog menyediakan setiap pasar kurang lebih sebanyak 600 kg beras perhari,Gula pasir 700 kg, tepung terigu 365 kg dan  minyak goreng 600 kemasan namun tergantung dari animo masyarakat kalau kurang kita tambah lagi.Pelaksanaan OP, tidak akan dibatasi jumlahnya.
Berapa pun permintaan pemerintah daerah yang ada di wilayah kerja Subdivre Bojonegoro, akan dipenuhi. “Kebetulan stok di gudang-gudang Subdivre Bojonegoro banyak, sehingga jumlah beras yang akan dijual dalam OP tidak kami batasi,” ujarnya.
Dikatakan, jelang bulan puasa hingga lebaran dan hari-hari besar akhir tahun yang diprediksi menyebabkan lonjakan kebutuhan pangan, Bulog Sub Divre Bojonegoro menjamin ketersediaan beras untuk masyarakat di tiga daerah yakni, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan dan Tuban.
Efdal menyebutkan, ketersediaan beras terjamin hingga tahun 2015 mendatang. Saat ini, stok beras yang tersimpan digudang bulog ada sekitar 82.000 ton setara beras. “Saat ini, stok yang ada di gudang bulog sekitar 82.000 ton setara beras dan cukup sampai Juli  2015 mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pembeli Ita Yuliana (39) mengaku senang dengan adanya operasi pasar yang digelar Bulog Bojonegoro. “Lebih baik beli di operasi pasar karena harganya lebih murah,” ujar warga Ngumpak dalem Kecamatan Dander Bojonegoro.
Di Tuban
Sementara itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) V Tuban-Bojonegoro saat melaksanakan operasi pasar (Pasar murah) di sejumlah pasar di Kabupaten Tuban, dilakukan dengan memberikan subsidi pada ongkos angkut sehingga harga kebutuhan akan lebih murah dari harga pasaran pada umumnya.  Program tersebut merupakan program Pemerintah Jawa Timur untuk pengendali harga subsidi biaya angkot.
“Ini (Operasi pasar. red) adalah upaya persiasir Pemprov Jatim ?melalui kami (Bulog) untuk mengendalika harga, agar saat permintaan cenderung tinggi pada bulan puasa dan menjelang lebaran tetap setabniul.” ujar Kepala Bulog Sub Divre Tuban Bojonegoro Efdal MS (21/7) saat dikonfirmasi Bhirawa.?
Dari operasi pasar tersebut, terdapat empat item barang kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar yang dilaksanakan bulog sejak awal puasa lalu hingga 26 Juli mendatang, yakni Beras, Minyak Goreng, Tepung dan Gula. “Keempat bahan pokok ini yang cukup tinggi permintaanya saat puasa dan menjelang lebaran,  dengan operasi pasar ini, katakanlah gula, jika semula harganya 9.500 rupiah dengan subsidi ongkos angkut harganya bisa selisih hingga 750 rupiah hingga 1.000 rupiah, begitu juga tiga komuditi lainya” terang Efdal.
Sementara itu operasi pasar sendiri dilakukan di dua pasar tradisional di Tuban yakni pasar Jalan Pramuka dan pasar Baru Tuban Jalan Gajah Mada. Dengan operasi pasar yang dilaksanakan tersebut, pemerintah berharap tidak terjadi gejolak harga mendekati perayaan lebaran Idulfitri, sehingga tidak terjadi keresahan dimasyarakat mengenai kebutuhan pangan pokok selama puasa dan lebaran. [bas,hud]

Keterangan Foto: Bulog Subdivre Bojonegoro menggelar operasi pasar di momen bulan Ramadan, yang dilakukan di Pasar Kota Bojonegoro ini diserbu warga.

Tags: