Antisipasi Lonjakan Harga, Bulog Gelar OP Beras Medium

Stabilkan harga beras Bulog gelar operasi pasar.

Probolinggo, Bhirawa
Bulog Probolinggo mulai melakukan antisipasi untuk mencegah melonjaknya harga beras medium. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Operasi Pasar (OP) di tiga pasar. Beras seharga Rp 8.100 per kilogramnya itu bisa didapati masyarakat di Pasar Baru dan Pasar Wonoasih Kota Probolinggo. Serta di Pasar Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Sesuai hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) ada kecenderungan kenaikan harga beras. Di Kota/ Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram. “Kenaikan memang ada, tapi belum signifikan. Untuk antisipasi (harga makin naik) maka kami lakukan OP ini. Yang penting adalah beras itu ada di pasar dan masyarakat,” ujar Kepala Bulog Sub Divre VIII, Tommy Despalingga, Rabu (5/9).
Harga beras medium yang dijual Bulog berada di bawah harga pasar dengan HET (Harga Eceran Tertinggi). Di pasar, HET beras medium Rp 8.450 per kilogram, Bulog menjualnya dengan harga Rp 8100 per kilogram. Tommy menjamin kualitas beras medium cukup bagus, beras tersebut hasil pengadaan tahun 2018. Beras yang dijual tersebut dalam kemasan 5kg, 10 kg dan 50 kg.
Truk OP besar akan stand by mulai pukul 07.00 pagi di tiga pasar tersebut. Namun tidak menuntut kemungkinan Bulog akan mobile. “Kalau disitu (lokasi pasar) lagi butuh ya bisa ke pasar atau pemukiman, pedagang, pengecer, mitra atau RPK (Rumah Pangan Kita),” imbuh Tommy. Diketahui, ada 15 RPK di Kota Probolinggo yang bekerjasama dengan Bulog.
Bulog tidak punya strategi khusus agar masyarakat tertarik dengan Beras Kita. Yang jelas, Beras Kita harganya lebih murah dari harga pasar dengan kualitas yang bersaing. “Intinya OP ini adalah ketersediaan pasokan beras yang cukup. Konsentrasi di masyarakat bahwa beras medium tidak langka. Jika tidak langka tentu saja gejolak di masyarakat bisa diatasi,” jelasnya.
Tommy menambahkan, kenaikan harga terjadi mungkin karena masa panen sudah hampir habis. Ditambah banyaknya orang hajatan sehingga kebutuhan beras ikut melonjak. Untuk itu, pemerintah hadir di masyarakat melalui Bulog bahwa pemerintah pusat stok cukup. Di Sub Divre VIII, ketersediaan stok beras di lima gudang mencapai 28 ribu ton dan bisa mencukupi kebutuhan beras hingga enam bulan ke depan masih terhitung aman. “Masyarakat tidak usah panik. Tidak usah takut di pasar tidak ada beras. Berapa pun masyarakat butuh, kami siap stoknya kok,” katanya.
OP merupakan salah satu langkah mengantisipasi kenaikan harga atau kelangkaan beras medium di pasar. Dan, meyakinkan pada masyarakat bahwa beras tidak langka dan harganya stabil. Kondisi saat ini, isu terkait kenaikan komoditi beras bisa digunakan untuk menganggu stabilitas keamanan atau pun stabilitas pangan di Indonesia.
“Paling tidak, OP ini memberikan gambaran pada masyarakat, sebagai bentuk kepedulian dan peranan pemerintah di tengah masyarakat. Masyarakat melakukan aktifitas sehari-hari tidak perlu panik memikirkan kenaikan harga atau kelangkaan stok. Pemerintah ada kok di tengah-tengah masyarakat melakkan melalui OP ini,” bebernya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asekbang) Pemkot Probolinggo, Achmad Sudiyanto mendukung penuh adanya OP oleh Bulog. Menurut dia, OP ini penting dan sesuai amanah UUD 1945, salah satunya melindungi kehidupan berbangsa dan bernegara serta perekonomian masyarakat.
“Ya, ini wujud dari kepedulian pemerintah. Pemerintah hadir di tengah masyarakat saat situasi ekonomi dipandang sudah saatnya perlu distabilkan. Situasi harga pangan yang berkembang di masyarakat memang masih kecil, tapi dirasa sangat besar karena menganggu stabilitas ekonomi,” ucapnya.
“Supaya masyarakat tidak resah, masyarakat tidak bingung, situasi aman dan terkendali. Insyaallah dengan OP ini masyarakat tenang, ayem, merasa diayomi, dilindungi dan diperhatikan oleh pemerintah. Khususnya Bulog yang siap 24 jam memberikan kebutuhan sembako bagi masyarakat,” terangnya.
Launching ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga beras medium tersebut dihadiri juga Tim Satgas Pangan Kota/ Kabupaten Probolinggo. Dari Kota Probolinggo hadir pula Kabag Administrasi Perekonomian Wawan Soegyantono, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Sugeng Riyadi, tambahnya. [wap]

Tags: