Antisipasi Omicron, Bondowoso Siapkan Ruang Isoter

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso dr. Mohammad Imron, M.M.Kes saat pemaparan dalam acara rapat evaluasi Covid-19, di Pendopo Bupati setempat. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Pasien di Surabaya Tinggal Satu Kasus

Bondowoso, Bhirawa
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bondowoso menggelar rapat evaluasi dengan sejumlah Kepala Puskesmas, Camat, Danramil, Kapolsek dan tenaga kesehatan guna mengantisipasi ancaman Covid-19 varian Omicron tidak masuk ke Bumi Ki Ronggo.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, dr. Mohammad Imron, M.M.Kes menerangkan, pihaknya tengah berencana menyiapkan kembali ruang isolasi terpusat (Isoter) di Desa Pancoran. “Kita siapkan. Jadi sesuai dengan perintah dan petunjuk dari Menko Marves, kita menyiapkan. Semua kabupaten/kota dengan perkembangan adanya Omicron ini untuk kembali mempersiapkan ruang isolasi terpusat,” ungkapnya usai rapat evaluasi Covid-19, di Pendopo Bupati, Rabu (26/1).

Akan tetapi, dengan keberadaan ruang isoter ia berharap tidak terisi, yang artinya tidak ada warga Bondowoso yang terpapar Covid-19. Pasalnya, lanjut Imron, tidak ada lagi jumlah kasus warga yang terpapar Corona di sejumlah rumah sakit. “Sudah nggak ada. Kosong semua. Kita nggak ada penambahan kasus,” terang Juru bicara Satgas Covid-19 Bondowoso itu.

Karena itu, pihaknya akan menyiapkan tenaga medis dan sarana prasarana yang sama di ruang bekas Rumah Sakit Paru tersebut, seperti kasus Covid gelombang kedua lalu. Dokter Imron pun mengimbau masyarakat agar tetap taat protokol kesehatan meski tren Covid menurun. Apalagi, pasien Omicron rata-rata mereka yang telah menerima vaksinasi dosis satu dan dua. “Semua kita-kita inilah, sambil kita ingatkan keluarga kita, tetangga kita, kemana pun jangan lupa masker,” terangnya.

Tinggal Satu Kasus

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta seluruh masyarakat di Kota Pahlawan untuk tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam menghadapi varian Omicron. Bahkan, ia telah meminta seluruh rumah sakit yang berstatus menangani pasien Covid-19 untuk siap siaga.

“Masyarakat tidak boleh panik dan harus tetap mematuhi prokes. Kemudian rumah sakit, Hotel Asrama Haji (HAH), RSLT (Rumah Sakit Lapangan Tembak) maupun GBT kita standby kan semua, untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap,” kata Wali Kota Eri, Rabu (26/1).

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Wali Kota Eri mengaku tak ingin ada kecolongan dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Surabaya. Maka, ia memastikan bahwa ketersediaan obat dan oksigen di rumah sakit dipastikan aman. “Insya Allah tidak ada kelangkaan lagi. Obat-obatan, bahan medis habis pakai, alat medis habis pakai, dan oksigen telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengungkapkan bahwa empat pasien Omicron yang sebelumnya terpapar akibat melakukan perjalanan ke luar kota, semuanya telah dinyatakan sembuh oleh tim medis. “Empat itu sudah sembuh semuanya. Kemudian, terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi Omicron, yakni sebanyak 13 pasien,” ungkap Nanik sapaan lekatnya.

Nanik menerangkan bahwa 13 pasien yang terkonfirmasi varian Omicron tersebut, adalah orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease) secara bergiliran. Beruntungnya, setelah mendapat perawatan di rumah sakit, 12 diantaranya telah dinyatakan sembuh. “Kemudian, berdasarkan hasil swab ulang dari kasus tersebut, satu pasien masih dinyatakan positif. Jadi yang masih dalam perawatan ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh,” terang dia.[san.iib.ca]

Tags: